PDIP Akan Bahas Kursi Menteri Setelah Lebaran

Hasto mengatakan, partainya tak mau terburu-buru berbicara tentang menteri. Dia ingin proses politik berjalan sesuai momentumnya masing-masing.

diperbarui 28 Mei 2019, 11:29 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 11:29 WIB
5 Perintah Megawati ke Kader PDIP Jelang Pencoblosan
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Pemilu 2019 saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (16/4). Kedua, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya agar menggalang masyarakat agar tidak golput. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih enggan membahas nama menteri yang akan diajukan kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin apabila nantinya pasangan tersebut sudah ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Kemungkinan mereka baru akan menyetornya setelah lebaran.

"Ah, belum saat ini, sekali lagi ini masih bulan Ramadan. Jadi, ini kesempatan bagi kita untuk melakukan halalbihalal. Nah, habis itu (lebaran) baru kami membahas," ungkap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Jawapos, Senin, 27 Mei 2019.

Hasto mengatakan, partainya tak mau terburu-buru berbicara tentang menteri. Dia ingin proses politik berjalan sesuai momentumnya masing-masing.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf itupun mengaku tak mempermasalahkan berapa banyak jatah kursi yang didapat dalam kabinet. Baginya, yang terpenting yaitu menjadikan masa-masa pasca Pemilihan Umum (Pemilu) untuk kembali merajut kesatuan bangsa.

"Bagaimanapun juga masih diperlukan proses dialog, proses untuk menggelorakan semangat persatuan, proses bersama-sama merangkul komponen bangsa agar kita betul-betul dapat bersatu," lanjut Hasto.

Sementara itu, lolosnya dua menteri asal partainya yaitu Puan Maharani dan Yasonna H Laoly ke Senayan tak mau diambil pusing.

Sebelumnya, partai Golkar selaku pengusung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mengatakan, telah menyiapkan nama-nama untuk mengisi kursi kabinet. Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengajukan agar kader partainya setidaknya mendapatkan lima kursi menteri.

Adapun permintaan lima kursi kabinet itu sudah mereka tetapkan saat Partai Golkar menggelar rapat pleno yang diikuti oleh seluruh kader partai pada Senin (27/5/2019).

"Di kabinet kami punya 2 menteri, Pak Airlangga Hartarto dan Pak Agus Gumiwang. Setidaknya ada dua tambahan lagi, jadi ada 4 atau 5 orang anggota kabinet dari Golkar," ujar Agung di DPP Golkar Kemanggisan, Jakarta Barat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi Belum Bahas Menteri

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku capres petahana Joko Widodo (Jokowi) belum mengajak para pimpinan parpol Koalisi Indonesia Kerja membahas jatah menteri. Jokowi masih fokus menyusun program-program prioritas di pemerintahannya.

"Terkait soal menteri itu Pak Jokowi itukan belum mengajak para pimpinan ketum partai-partai untuk bicara. Yang kemarin pertemuan itukan pada umumnya Pak Jokowi meminta masukan tentang program-program pemerintahan yang urgent, yang penting untuk dilaksanakan terutama yang belum ada," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

PPP tak mau mendahului kewenangan Jokowi yang memberi jatah menteri.

"Jadi karena belum diajak bicara jangan ke ge-eran mengajukan, diajak bicara aja belom kok sudah mengajukan-mengajukan gitu," ucap Arsul.

Meski demikian, PPP telah menyiapkan nama menteri jika ditawarkan oleh Jokowi. Menurutnya, nama tersebut tak perlu diungkap.

"Ya kita siapkan (nama menteri). Cuma kan gak perlu kita mengok mengok siapa yang disiapkan gitu loh. Nanti ke ge-eran jatohnya," tandas Legislator Komisi III DPR RI itu.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya