Liputan6.com, Jakarta - Puncak mudik di Terminal Kampung Rambutan diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran yakni 3 Juni 2019. Ini berdasarkan pengalaman mudik tahun-tahun lalu di terminal tersebut.
"Kalau saya prediksi ya, tahun kemarin H-2 itu 16 ribu. Tapi kalau prediksi saya 20 ribu H-2. Jadi grafiknya terkait penumpang di H-2 itu 16 ribu, puncak. Tapi di tahun ini 20 ribu," tutur Kepala Terminal Kampung Rambutan, Thofik Winanto, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2019).
Terlebih, pada tahun ini, masyarakat beralih ke moda transportasi darat seperti khususnya bus untuk mudik. Oleh karena itu, dia memprediksi jumlah pemudik melalui Terminal Kampung Rambutan naik hingga 30 persen.
Advertisement
Kenaikan tersebut juga dipengaruhi oleh jadwal libur pada tahun ini.
"Ini libur dengan tahun kemarin (berbeda). Sangat pengaruhnya di situ," jelas Thofik.
Sementara, hingga H-5 jelang Lebaran lalu, pemudik di Terminal Kampung Rambutan lebih banyak yang mengarah ke Sumatera.
"Memang ada sebuah lonjakan. Lebih dominan ke Sumatera. Dibanding tahun kemarin dari berbagai macam daerah, tapi tahun ini lebih banyak ke Sumatera," Thofik menandaskan arus mudik Lebaran 2019.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Cek Kesehatan Sopir
Pengemudi bus di Terminal Kampung Rambutan menjalani pemeriksaan kesehatan. Sejak pukul 07.30 WIB hingga 14.30 WIB, tercatat sudah ada 37 pengemudi diperiksa kesehatannya.
Dokter Hermina, petugas jaga pos kesehatan mengatakan sejauh ini seluruh pengemudi layak jalan. Hanya satu dari 37 pengemudi ditunda keberangkatannya karena teridentifikasi mengandung zat Benzodiazepine, yang berbahaya bagi pengemudi.
"Sejauh ini semua aman sih, cuma ada satu yang urinenya mengandung benzo, akhirnya kita rujuk ke klinik," kata Hermina kepada merdeka.com di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019).
Hermina menjelaskan, pemeriksaan terhadap pengemudi meliputi berat badan, tekanan darah, respirasi, dan air kencing.
Sementara itu, ruang kesehatan selain diperuntukan pemeriksaan kesehatan pengemudi juga disediakan bagi calon pemudik.
Rata-rata pemudik yang menggunakan ruang kesehatan karena kelelahan akibat dehidrasi.
"Banyaknya sih kecapean," kata dia.
Advertisement