Mendagri Ajak Gubernur Lampung dan Maluku ke KPK

Sebelumnya, Presiden Jokowi melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik) di Istana Negara, Jakarta.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Jun 2019, 13:28 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 13:28 WIB
Pelantikan Gubernur dan Wagub Lampung
Arinal Djunaidi (kiri) dan Chusnunia Chalim mengikuti pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung di Istana Negara, Rabu (12/6/2019). Presiden Jokowi melantik Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019-2024. (Liputan6.com/HO/Irwan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo membawa Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik) ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana.

Tjahjo mengatakan, kedatangannya untuk berdialog kepada Pimpinan KPK terkait pencegahan korupsi. Selain Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Tjahjo juga mengajak Gubernur Maluku Murad Ismail bersama wakilnya Barnabas Orno, serta Gubernur Maluku Utata, Abdul Ghani Kasuba beserta wakilnya Al Yasin Ali.

"Seperti biasa setelah dilantik kita ajak ke KPK untuk berdiskusi dan berdialog yang berkaitan strategi pencegahan korupsi dan hal-hal yang mungkin ada masukan dari ketua KPK," ujar Mendagri Tjahjo di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 49/P Tahun 2019 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019-2024.

Sebelum dilantik, Jokowi menyerahkan petikan Keppres kepada Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim di Ruang Kredensial, Istana Merdeka.

Petikan Keppres tersebut diserahkan langsung oleh Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Mendagri Tjahjo Kumolo.

Usai menyerahkan petikan Keppres, Jokowi bersama Jusuf Kalla diikuti Tjahjo Kumolo dan Arinal Djunaidi- Chusnunia Chalim melakukan prosesi kirab dari Istana Merdeka menuju Istana Negara. Tiba di Istana Negara sekitar pukul 10.07 WIB, pelantikan dimulai.

Jokowi kemudian membimbing Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim untuk mengambil sumpah jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

Setelah pengucapan sumpah, Jokowi yang disusul Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim menandatangani berita acara pelantikan. Selanjutnya Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja serta pimpinan lembaga memberikan ucapan selamat kepada Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pemintaan Jokowi ke Gubernur Lampung

Pelantikan Gubernur dan Wagub Lampung
Arinal Djunaidi (kiri) dan Chusnunia Chalim mengikuti pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung di Istana Negara, Rabu (12/6/2019). Presiden Jokowi melantik Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019-2024. (Liputan6.com/HO/Irwan)

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengaku mendapat pesan dari Presiden Joko Widodo. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta Lampung menjadi penyangga kebutuhan Ibu Kota Indonesia, DKI Jakarta.

"Beliau memesankan backup Ibu Kota. Jangan sampai kebutuhan-kebutuhannya menjadi sulit karena 40 persen kebutuhan DKI itu dari Lampung," kata Arinal usai dilantik Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Arinal sudah mempersiapkan sejumlah program untuk menyangga kebutuhan Ibu Kota sekaligus mengembangkan ekonomi Lampung. Pertama memanfaatkan potensi alam Lampung seperti kopi, kakao, udang dan padi.

Kedua, mengembangkan infrastruktur. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Lampung ini mengatakan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan tol dapat menunjang perekonomian baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.

Ketiga mengembangkan potensi pariwisata Lampung. Dia menyebut, saat ini Lampung memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Salah satu contohnya, keberadaan Anggrek yang berjumlah 361 varietas di Taman Nasional Way Kambas.

"Ini akan menjadi wilayah wisata khusus. Karena ekoturismnya luar biasa," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya