ASDP Permak Pelabuhan Banyuwangi Jadi Ikon Baru Pariwisata

ASDP Indonesia Ferry bakal mengembangkan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menjadi ikon baru untuk penarik wisatawan.

oleh Liputan6.com pada 18 Jul 2019, 12:11 WIB
Diperbarui 29 Agu 2019, 15:56 WIB
ASDP Permak Pelabuhan Banyuwangi Jadi Ikon Baru Pariwisata
ASDP Indonesia Ferry bakal mengembangkan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menjadi ikon baru untuk penarik wisatawan.

Liputan6.com, Jakarta ASDP Indonesia Ferry bakal mengembangkan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menjadi ikon baru untuk penarik wisatawan. Pelabuhan yang merupakan jalur penyeberangan dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali itu juga bakal disulap menjadi pelabuhan digital dengan berbagai modernisasi pelayanan yang mengandalkan instrumen teknologi. 

Rencana pengembangan itu telah dibahas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan direksi PT ASDP Indonesia Ferry yang merupakan BUMN jasa angkutan penyeberangan pengelola Pelabuhan Ketapang. 

“Beberapa waktu lalu kami bertemu Dirut ASDP. Kami membahas rencana pengembangan pelabuhan di Banyuwangi oleh ASDP, baik dari segi layanan publiknya atau aspek bisnisnya. ASDP ingin mengubah “wajah” Pelabuhan Ketapang yang merupakan pintu gerbang sisi laut Banyuwangi sebagai daya tarik wisata,” kata Anas, Selasa (16/7/2019). 

Anas merespons positif pengembangan yang bakal digarap ASDP tersebut.

“Tentu ini akan menjadi daya tarik wisata baru, karena konsepnya sangat bagus. Akan dahsyat karena seiring dengan penuntasan Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi yang jalurnya direncanakan searah dengan Pelabuhan Ketapang. Juga sejalan dengan Museum Kereta Api yang dalam proses persiapan pembangunan oleh BUMN PT INKA,” papar Anas. 

“Ini merupakan wujud BUMN hadir untuk negeri, yang mampu mengungkit ekonomi daerah,” imbuh Anas. 

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, pengembangan pelabuhan tersebut bakal dilakukan secara menyeluruh, dari sisi pelayanan maupun konsepnya sebagai destinasi. 

Dari sisi pelayanan, bakal dilakukan digitalisasi seperti automatic ticketing. Selain jalur pemesanan via online, ASDP bakal menyiapkan tempat check-in mobil sebelum masuk ke pelabuhan. Sehingga, ketika sampai pelabuhan, lewat sistem digital, mobil bisa langsung cepat terangkut ke kapal. Dengan digitalisasi, pelayanan bisa lebih cepat. 

“Kami sudah hitung, ini akan jauh lebih cepat. Hitungannya pelayanan penumpang atau mobil masuk cukup sekian detik, karena digital semua,” ujarnya. 

Dari sisi infrastruktur, Pelabuhan Ketapang bakal dipermak menjadi daya tarik pariwisata.

“Model bangunan dan berbagai fasilitas penunjang kita desain sedemikian rupa untuk menyambut wisatawan yang trennya naik di Banyuwangi,” jelas Ira. 

Dia menambahkan, dengan makin lancarnya jalur transportasi lewat Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi, maka akan terjadi peningkatan orang bepergian jarak jauh dengan mobil. Untuk itu, kata dia, pihaknya ingin memastikan pelabuhan ikut berkontribusi dalam pengembangan pariwisata daerah. 

“Ketika sektor pariwisata naik, kita harus menyelaraskan ke arah itu, salah satunya dengan membangun infrastruktur yang bisa menarik wisatawan,” jelasnya. 

“Karena itu, kami ingin memastikan bahwa apapun yang kita bangun selaras dengan visinya Banyuwanyi. Bandara Banyuwangi, pendopo, dan bangunan berarsitektur lainnya menjadi contoh kami untuk membangun infrastruktur di Pelabuhan Ketapang. Setelah diskusi kemarin, akan kami matangkan lagi secara final di internal kami. Intinya kami ingin mengembangkan wajah baru ASDP lewat dengan membangun pelabuhan yang akan menjadi daya tarik bagi wisatawan,” tutupnya. 

Pada 2018, total ada 13,4 juta penumpang pada jalur penyeberangan Banyuwangi-Bali. Total ada 2,5 juta kendaraan roda empat yang dilayani jalur tersebut.

 

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya