Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, sebelum menentukan nama-nama di kabinet, seharusnya dibahas terlebih dahulu kerangkanya.
"Kita harusnya berbicara tentang stuktur terlebih dahulu kita berbicara tentang bagaimana Menkonya, bagaimana mendorong investasinya. Apakah menteri investasi kemudian dijadikan dengam Badan Koordinasi Penanaman Modal dan sebagainya," kata Hasto di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu 20 Juli 2019.
Baca Juga
Setelah itu, menurut Hasto baru bicara orang atau tokohnya yang dirasakan pantas dan mempunyai kemampuan menduduki posisi struktur yang telah ditentukan. "Ketika desainnya sudah clear, sudah sesuai dengan skala prioritas kebijakan Pak Jokowi, baru kita berbicara orang per orang," jelas Hasto.
Advertisement
Sekjen PDIP ini juga mengatakan, pihaknya tidak membenarkan adanya bagi-bagi jabatan. Apalagi bagi-bagi kursi menteri. Menurutnya, seharusnya bernegara itu berlandaskan pada konstitusi.
Maka dari itu, jelas Hasto, sesuai dengan amanat konstitusi, maka yang memiliki otoritas penuh menentukan siapa menterinya adalah Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia.
"Tidak ada jatah-jatah menteri. Dengan pengertian itu hak prerogatif sepenuhnya. Partai boleh mengusulkan tetapi presiden yang punya kewenangan untuk mengambil keputusan terhadap siapa yang paling pas," tegas dia.
Hasto mengatakan, menteri tidak bisa orang sembarangan. Menteri seharusnya seseorang yang telah menguasai bidang yang didudukinya dan berjiwa negarawan.
"Menteri bukan sosok yang berjuang demi kepentingan kelompoknya tetapi harus berkemajuan bagi Indonesia kita," ucap Sekjen PDIP ini.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini
Pertunjukan Wayang
Sementara itu, PDIP mengadakan pagelaran wayang di Tugu Proklamasi, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu 20 Juli 2019.
Acara tersebut diagendakan dihadiri Ketua Umum dam Sekjen PDIP Megawati Soekarnoputri serta Hasto Kristiyanto, dan beberapa elite PDIP lain.
Dalam kesempatan itu, Hasto mengatakan, acara tersebut bukan hanya demi memeriahkan ulang tahun PDIP, melainkan juga sebagai syukuran terpilihnya pasangan Jokowi-Maruf sebagai presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2019.
Menurut Hasto, hal itu juga suatu bentuk PDIP sebagai partai yang memilik kepribadian yang berbudaya.
"PDIP yang memiliki komitmen mewujudkan Indonesia yang berkebudayaan sebagaimana yang digagas Bung Karno mengadakan Wayangan sekaligus syukuran atas kemenangan Jokowi," kata Hasto di Tugu Pancasila, Jakarta Pusat, Sabtu.
Hasto menerangkan, tema dalam pagelaran wayang itu menonjolkan semangat kemenangan dengan kebenaran. "Menggelorakan semangat Satyam Eva Jayate, kebenaranlah yang akan menang. Dengan lakon Aji Norontoko," ujar Hasto.
Aji Norontoko, kata Hasto merupakan ajian yang dimiliki oleh Gatotkaca sebagai seorang satria. "Inilah yang menjadi semangat dedikasi PDI Perjuangan," jelas Hasto.
Advertisement