KPK Geledah 5 Lokasi Terkait Suap Bawang Putih

Penggeledahan dilakukan di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat terkait suap impor bawang putih.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 14 Agu 2019, 21:14 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 21:14 WIB
Juru Bicara KPK , Febri Diansyah
Juru Bicara KPK , Febri Diansyah. (Merdeka.com/Yunita Amalia)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggeledah beberapa lokasi terkait kasus dugaan suap impor bawang putih. Hari ini, Rabu (14/8/2019) tim penyidik menggeledah lima lokasi untuk mencari bukti tambahan dalam kasus tersebut.

"Setelah melakukan serangkaian penggeledahan di 11 lokasi sejak Jumat, 9 Agustus 2019, hari ini dua tim secara paralel ditugaskan di Jakarta dan Bandung untuk lakukan penggeledahan di lima lokasi," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).

Lima lokasi yang digeledah tim lembaga antirasuah yakni Kantor PT Pertani (Persero), tempat tinggal saksi di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, kediaman tersangka Elvyanto di Kota Wisata Florence, Ciangsana Gunung Putri, Bogor.

Sementara penggeledahan di Bandung yakni rumah saksi di Katapang Indah Residence, dan rumah tersangka Doddy Wahyudi di Cipahit Bandung Wetan.

"Dari lokasi tersebut KPK lakukan penyitaan sejumlah dokumen terkait pengurusan impor bawang putih dan barang bukti elektronik," ujar Febri.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Jerat 6 Tersangka

Anggota DPR I Nyoman Dhamantra Resmi Ditahan KPK
Anggota DPR F-PDIP, I Nyoman Dhamantra memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/8/2019). I Nyoman Dhamantra resmi ditahan 20 hari kedepan terkait suap izin impor bawang putih dari Kementerian Pertanian dan SPI dari Kemendag. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Dalam kasus ini, KPK menetapkan anggota DPR RI Komisi VI I Nyoman Dhamantra (INY) sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan izin impor bawang putih tahun 2019. Selain Nyoman, KPK juga menjerat lima orang lainnya dalam kasus ini.

Yakni Mirawati Basri (MBS) selaku orang kepercayaan Nyoman, Elviyanto (ELV) orang dekat Nyoman, dan tiga pihak swasta yakni Chandry Suanda (CSU) alias Afung, Doddy Wahyudi (DDW), dan Zulfikar (ZFK).

Nyoman diduga meminta fee sebesar Rp 3.6 miliar dan Rp 1.700 hingga Rp 1.800 per kilogram dari pengurusan izin impor bawang putih dengan kuota 20 ribu ton untuk beberapa perusahaan termasuk perusahaan yang dimiliki oleh CSU alias Afung.

Dari komitmen fee tersebut, Nyoman diduga sudah menerima Rp 2 miliar yang dikirim oleh Doddy ke rekening kasir money changer milik Nyoman. Rp 2 miliar tersebut direncanakan untuk digunakan mengurus surat persetujuan impor (SPI).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya