3 Tanggapan Anies soal Kembalinya Pencari Suaka ke Trotoar Kebon Sirih

Kedatangan para pencari suaka ke Jakarta karena ada kantor UNHCR atau Badan PBB yang menangani masalah pengungsi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 06:30 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Anies Baswedan melepas petugas haji DKI Jakarta. (Liputan6.com/Nabila)

Liputan6.com, Jakarta - Para pencari suaka kembali ke menepati trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Sebelumnya mereka menempati gedung penampungan eks Kodim Kalidetes Jakarta Barat.

Salah seorang pengungsi pencari suaka asal Afganistan bernama Ali mengaku, gedung eks kodim hanyalah tempat sementara.

"Kalau temen-temen yang di sini semuanya sudah minta tolong ke UNHCR, karena sebelumnya kita sudah tinggal lama di depan Imigrasi Kalideres lebih dari satu tahun enam bulan lebih lah. Baru di sana, kata UNHCR tempat itunya hanya cuma untuk sementara, jadi tutup," kata Ali.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun angkat bicara. Menurutnya, kedatangan para pencari suaka ke Jakarta karena ada kantor UNHCR atau Badan PBB yang menangani masalah pengungsi.

Berikut tanggapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kembalinya para pencari suaka ke trotoar Jalan Kebon Sirih dihimpun Liputan6.com :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Segera Hubungi Kementerian Sosial

Potret Kehidupan Para Pencari Suaka di Malam Hari
Pencari suaka mencuci tangan jelang masuk ke dalam tenda yang dibangun di atas trotoar depan kantor UNHCR, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (5/7/2019). Para pencari suaka ini membangun tenda-tenda dan meminta kepastian perlindungan dari UNHCR . (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kedatangan para pencari suaka ke Jakarta karena ada kantor UNHCR atau Badan PBB yang menangani masalah pengungsi. Jika tak ada kantor UNHCR menurutnya kemungkinan para pencari suaka ini tak akan datang ke Jakarta.

"Lokasinya di Jakarta karena ibu kota dan ada UNHCR. Kalau enggak ada UNHCR mungkin mereka enggak akan datang ke sini. Ini kantornya di sini di Kebon Sirih pula. Jadi saya akan koordinasi dengan pusat agar pusat mau meng-handle itu," ujar Anies di Balai Kota.

Terkait pengungsi yang menempati trotoar di Cikini, Anies mengatakan akan segara menelepon Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. Kendati para pengungsi berada di Jakarta, namun yang mempunyai kewenangan adalah pemerintah pusat.

"Nanti saya akan telpon Pak Menteri Sosial karena Menteri Sosial waktu itu sudah menyiapkan tempat di timurnya Cilangkap, (daerah) Cipayung, ada Kementerian Sosial punya tempat di sana terus mereka menyiapkan di situ," jelas Anies Baswedan.

 


Akan Carikan Tempat Tinggal

Kantor UNHCR Kembali Didemo Pengungsi
Pengungsi dari negara-negara berkonflik melakukan unjuk rasa di depan Kantor UNHCR, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (30/7/2019). Pengungsi yang rata-rata belum berkeluarga telah tinggal di Indonesia selama 7-10 tahun tanpa kejelasan dari pihak UNHCR. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Anies juga menjelaskan, para pencari suaka yang sekarang ini kembali menempati trotoar Kebon Sirih, Jakarta akan segera dicarikan tempat sementara untuk tinggal.

Katanya, siang ini pihak Kementerian Sosial, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI, dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) akan melakukan pertemuan untuk membahas penanganan pencari suaka itu.

"Mereka (pencari suaka) yang saat ini masih belum memilki tempat karena belum bisa dipindah ke Bambu Apus, siang ini akan dibicarakan. Akan dicarikan tempat sementara sampai mereka bisa diterima di Bambu Apus," tutur Anies di Bella Terra, Kelapa Gading, Jakarta.

"Jadi kita tidak akan mengusir begitu saja. Karena mereka pun tidak punya tempat lain untuk tinggal," lanjut dia.

Anies menegaskan, bila pembicaraan antara Kesbangpol DKI, Kementerian Sosial, dan UNHCR sudah rampung, maka penanganan lebih lanjut akan dilakukan.

Untuk sementara ini, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan tempat sementara untuk pencari suaka.

"Sampai di Kementerian Sosial sudah ada tempat untuk menampung mereka,” ujar Anies.

Saat ini, jumlah total pencari suaka di Kebon Sirih ada 81 orang. Tujuh di antaranya warga Sudan, 74 lainnya Afghanistan, dan total 17 kepala keluarga.


Akan Penuhi Kebutuhan Dasar

Potret Kehidupan Para Pencari Suaka di Malam Hari
Pencari suaka mendirikan tenda untuk beristirahat di atas trotoar depan kantor UNHCR, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (5/7/2019). Para pencari suaka ini membangun tenda-tenda dan meminta kepastian perlindungan dari UNHCR . (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Anies menambahkan, pihak Pemprov DKI juga akan memastikan pemenuhan kebutuhan dasar untuk para pencari suaka. Yakni seperti kebutuhan MCK, makan, dan minum.

"Sebagai manusia, untuk survive, disiapkan kebutuan dasar," ucapnya.

"Intinya kita tidak akan sekedar mengusir, mereka pun kebingungan kemana kalau diusir. Jadi siang ini dibicarakan, insyaallah ada tempat," dia mengakhiri.

 

(Desti Gusrina)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya