Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya 2 Mahasiswa Kendari Saat Demo

Jokowi menyampaikan dukacita atas meninggalnya dua mahasiswa saat mengikuti demo di Kendari, Sulawesi Tenggara.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Sep 2019, 12:51 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2019, 12:51 WIB
Bahas RKUHP, Presiden Jokowi Bertemu Pimpinan KPK
Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7). Pertemuan tersebut untuk membahas Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo bernama Randy dan Yusuf Kardawi. Keduanya meninggal saat melakukan aksi menolak RKUHP di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari, Kamis, 26 September 2019.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, saya atas nama pemerintah, menyampaikan dukacita yang mendalam dan belasungkawa mendalam atas meninggalnya ananda Randy dan ananda Yusuf Kardawi," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu itu mengaku telah mendapat laporan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait kronologi tewasnya dua mahasiswa tersebut.

Jokowi berharap keluarga kedua mahasiswa diberikan ketabahan.

"Semoga apa yang diperjuangkan menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi-nya," ujar Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 Mahasiswa Kendari Meninggal

Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Demo Mahasiswa di Depan DPR
Mahasiswa berlarian saat polisi menembakkan gas air mata dalam demonstrasi menolak pengesahan RUU KUHP dan revisi UU KPK di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Mahasiswa lari tunggang langgang setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata. (merdeka.com/Arie Basuki)

Seorang mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, kehilangan nyawa saat mengikuti demo menolak RUU KUHP di kompleks DPRD Kendari. Mahasiswa tersebut diketahui merupakan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kendari.

"Mahasiswa yang tewas bernama Randy. Dia kader terbaik kami di IMM. Alumni perkaderan DAD IMM tahun 2017," ucap Ketua Umum IMM Najib Prasetyo saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (26/2019).

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart membenarkan adanya mahasiswa yang tewas tersebut. Demonstran yang tewas tersebut adalah Randi, mahasiswa Haluoleo.

"Benar, kejadiannya sekitar pukul 15.30 Wita. Korban terluka di bagian dada sebelah kanan. Meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Korem," ujarnya kepada Liputan6.com.

Korban tewas saat aksi demo mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara, bertambah. M Yusuf Kardawi mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSU Bahteramas, Kendari, dini hari tadi.

"Iya, pasien Muh Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif pascaoperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara, meninggal dunia Jumat (27/9/2019) sekitar pukul 04.00 Wita," kata Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto di Kendari, Jumat.

Sjarif menyatakan tim dokter yang menangani korban Yusuf sudah berbuat maksimal.

Dilansir Antara, almarhum Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Haluoleo (UHO) Kendari. Begitu pula korban tewas sebelumnya, Kamis, 26 September adalah Randi (21) berstatus mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO.

Korban Yusuf adalah pasien rujukan dari RS Ismoyo Korem 143/Haluoleo yang harus menerima tindakan operasi karena cedera serius saat aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sulawesi Tenggara, pada Kamis, 26 September.

Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaidi yang dikorfirmasi tidak bersedia memberikan penjelasan.

"Silakan konfirmasi ke Polda Sultra," kata Kapolres Jemi melalui saluran telepon.

Kamis malam, 26 September, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Abdurrahman Shaleh yang didampingi jajaran Forkopimda menjenguk korban Yusuf Kardawi di ruang perawatan RSU Bahtermas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya