Ma'ruf Amin: Saya Diundang Pak JK untuk Diperkenalkan Staf Wapres

Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin sowan dengan Wapres Jusuf Kalla atau JK. Dia mengaku diundang JK, untuk melihat keadaan di Istana Wapres.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Okt 2019, 13:38 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2019, 13:38 WIB
Wapres Jusuf Kalla dan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin
Wapres Jusuf Kalla dan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Jumat (4/10/2019). (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin sowan dengan Wapres Jusuf Kalla atau JK. Dia mengaku diundang JK, untuk melihat keadaan di Istana Wapres.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, usai salat Jumat, keduanya juga meninjau beberapa ruangan kantor. Adapun ini kali ketiga, Ma'ruf Amin dan JK saling bertemu di tempat kerja Wapres.

"Saya diundang Pak JK untuk berjumatan di sini, diperkenalkan stafnya semua, personel-personel di Wapres, deputi-deputi dan semua jajarannya, dan diajak makan siang. Dan ada beberapa masalah yang harus dilanjutkan. Take over dari beliau ke saya," kata Ma'ruf di lokasi, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

JK membenarkan hal tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi tugas pokok wapres yang diberitahukannya ke Ma'ruf Amin. Salah satunya soal penanganan bencana.

"Ya banyak masalah-masalah birokrasi, Tugas-tugas Wapres ya. Masalah koordinasi-koordinasi bencana, Sulawesi Tengah, NTB, dan masalah-masalah lain yang sudah berjalan kemudian dilanjutkan. Masalah pembangunan Universitas Islam Internasional, itu juga dilanjutkan. Hubungan-hubungan dengan kementerian, bagaimana sistem yang berjalan," kata JK.

 

Tak Ada Maksud Lain

Wakil Presiden Jusuf Kalla melaksanakan salat Jumat bersama Wapres terpilih Ma'ruf Amin. Selain salat Jumat bersama, JK juga memperkenalkan Ma'ruf dengan sejumlah staf di Kantor Wapres.
Wakil Presiden Jusuf Kalla melaksanakan salat Jumat bersama Wapres terpilih Ma'ruf Amin. Selain salat Jumat bersama, JK juga memperkenalkan Ma'ruf dengan sejumlah staf di Kantor Wapres. (Merdeka/Hari Aryati)

Menurut dia, silaturahmi ini hanya untuk berbagi pengalaman-pengalaman. Dia menepis keduanya membahas politik legislasi yang tengah dihadapi pemerintah.

"Tidak-tidak. Itu tergantung undang-undangnya. Ada Menko Polhukam, ada Menteri Hukum dan HAM," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya