Ganjil Genap Diperluas, Penumpang Transjakarta Naik 12 Persen

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengklaim pemberlakukan ganjil genap diperluas telah kelihatan hasilnya dalam mengatasi kemacetan ibu kota.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2019, 18:06 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2019, 18:06 WIB
Perluasan Ganjil Genap Dimulai, Polisi Tilang Pelanggar
Kendaraan melintas saat pemberlakuan perluasan sistem ganjil genap di kawasan Jalan Fatmawati Raya, Jakarta, Senin (9/9/2019). Terdapat 25 ruas jalan di DKI Jakarta yang diterapkan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengklaim pemberlakukan ganjil genap diperluas telah kelihatan hasilnya dalam mengatasi kemacetan ibu kota.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan, selama sebulan terakhir sejak diberlakukan pada 1 September, terjadi peningkatan jumlah penumpang  Transjakarta sebesar 12 persen. Selain itu kecepatan kendaraan bertambah dari 25 km/jam menjadi 28,5 km/jam. 

"Kemudian volume lalu lintas penurunannya 29,58 persen, hampir 30 persen," ujarnya dihubungi Selasa (8/10/2019).

Angka ini menurut Syarif sangat luar biasa. Hal ini juga berpengaruh terhadap perbaikan kualitas udara Jakarta.

"Untuk kualitas udara untuk pm 2,5 terjadi penurunan yang siginifikan untuk yang di Kelapa Gading rata-rata 22 persen," ujarnya.

Mengenai jumlah pelanggaran selama penerapan ganjil genap, Syarif mengatakan datanya ada di Polda Metro Jaya. Namun menurutnya ada penurunan kendati tak disebutkan persentasenya. Wilayah Jakarta Selatan menurutnya yang angka pelanggarannya menurun cukup siginifikan.

"(Daerah) paling rendah (angka pelanggaran) hampir sama, rata-rata hampir sama. Tapi yang paling rendah itu selatan, cukup rendah," ujarnya.

Agar kemacetan terus ditekan dan pengguna transportasi publik meningkat, pihaknya akan menambah jumlah armada Transjakarta.

"Dalam waktu dekat ada penambahan dari 59 sedang on progress itu, kemudian beberapa proses yang terintegrasi juga akan menambah (armada)," jelasnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya