Liputan6.com, Jakarta - Kursi Kabareskrim kosong setelah ditinggal Idham Azis yang ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjabat Kapolri menggantikan Tito Karnavian.
Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan, Kabareskrim adalah hak prerogatif Kapolri. Tapi, Iqbal memprediksi, Kapolri akan mengumumkan pekan depan.
"Tentunya akan lewat wanjakti. Tetapi, perkiraan saya, penunjukkan itu minggu depan," ujar dia di Rupatama, Jumat (1/11/2019).
Advertisement
Lantas siapakah nama calon terkuat yang akan menjabat Kabareskrim? Iqbal belum mau menyebutnya. Menurut dia semua perwira yang menyematkan bintang dua dan bintang tiga memiliki peluang yang sama.
"Kandidat banyak, bintang dua dan tiga semua berpeluang," ucap dia.
Iqbal menyakini yang dipilih Kapolri nantinya adalah perwira berintegritas, mempunyai track record yang mumpuni. Sebab, Kabareskrim adalah jabatan salah satu penentu untuk memelihara Kamtibmas di Negara RI.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tugas Khusus Kabareskrim Baru dari Idham Azis
Lalu, bagaimana dengan kelanjutan kasus Novel Baswedan usai DPR resmi menetapkan Komjen Idham Azis sebagai Kapolri?
Idhammengatakan akan segera menunjuk Kabareskrim baru untuk melanjutkan penyelidikan kasus tersebut.
Idham menyebut, Kabareskrim baru akan bekerja cepat mengungkap pelaku penyerangan air keras pada Novel. “Untuk segera mempercepat pengungkapan kasus Novel Baswedan,” ucap dia.
11 April 2017, menjadi momen yang tak terlupa bagi penyidik senior KPK Novel Baswedan. Kala itu, lepas subuh, Novel yang sedang berjalan kaki sendirian dari masjid di kompleks rumahnya, menjadi target penyerangan.
Dua orang yang berboncengan sepeda motor menyiramkan air keras ke wajahnya. Cairan asam mengenai kedua matanya.
Advertisement