Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan, pihaknya akan mengawasi dan melindungi aksi reuni 212 yang rencananya akan dilakukan pada 2 Desember 2019.
Hal in sampaikan Mahfud usai rapat koordinasi terbatas dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Agama Fachrul Razi secara tertutup. Ketiganya membahas masalah SKT FPI, reuni akbar alumni 212, serta kepulangan petinggi FPI Rizieq Shibab.
"Mengawasi dan melindunginya sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Advertisement
Dia menganggap, apa yang dilakukan alumni 212 sah-sah saja. "Itu adalah hak warga negara. Yang penting dilaksanakan dengan tertib, jangan menimbulkan keributan," jelas Mahfud.
Karenanya, kata dia, pihak pemerintah mempersilakan alumni 212 melakukan reuni, dengan menjaga ketertiban.
"Pemberitahuan tentu sudah disampaikan kepada pihak Kepolisian sesuai dengan ketentuan undang-undang. Dan kita mempersilahkan, tetapi supaya diatur dengan sebaik-baiknya, sekali lagi untuk tidak menimbulkan pelanggaran hukum yang telah ditentukan oleh undang-undang, kita akan mengawalnya dan melindunginya," pungkas Mahfud.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Beri Pengamanan Khusus
Kepolisian telah menerima surat pemberitahuan reuni 212 yang akan digelar di Monas, Jakarta Pusat, pada Senin 2 Desember 2019 mendatang. Namun kepolisian tidak akan memberikan pengamanan khusus untuk kegiatan tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, reuni 212 merupakan kegiatan keagamaan biasa, sehingga kepolisian juga hanya memberikan pengamanan biasa.
"212 kegiatan keagamaan, jadi kegiatan yang biasa saja. Tentu kalau ada kegiatan keagamaan nanti mereka memberitahukan kepada Polri, ya kita akan melakukan kegiatan pengamanan," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/11/2019).
Lebih lanjut, Gatot juga tidak menyiapkan pasukan khusus untuk mengamankan kegiatan tersebut. Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap acara reuni 212.
"Enggak perlu kita terganggu dengan kegiatan tersebut, kita khawatir kegiatan tersebut, enggak, ini kegiatan seperti keagamaan yang biasa dilakukan," ucap Gatot.
Jenderal bintang dua itu berharap, reuni 212 dapat berjalan dengan damai serta tidak mengganggu aktivitas dan ketertiban masyarakat lainnya.Â
"Kita berharap kegiatan ini kan kegiatan keagamaan, kegiatan-kegiatannya tentunya kegiatan yang tidak memprovokasi atau kegiatan lainnya yang dapat menimbulkan terjadinya gangguan keamanan," ucap Gatot.
Advertisement