Diterjang Banjir Bandang, Jembatan di Bogor Ini Tinggal Sepotong

Rangka dan tiang penyangga hanyut terbawa arus Sungai Cisadane.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 07 Des 2019, 15:44 WIB
Diterbitkan 07 Des 2019, 15:44 WIB
Jembatan Hanyut Diterjang Banjir Bandang
Rangka hingga pondasi jembatan yang baru terpasang hanyut disapu arus Sungai Cisadane. (Foto: Liputan6/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Jembatan Grendong di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Bogor, hanyut diterjang banjir bandang, Jumat 6 Desember 2019. Rangka hingga pondasi jembatan yang baru terpasang itu hanyut disapu derasnya arus Sungai Cisadane sekitar pukul 21.30 WIB.

Derasnya aliran Sungai Cisadane menyusul hujan deras secara merata di wilayah hulu hingga hilir sejak Jumat sore. Tak ada korban jiwa saat peristiwa terjadi, karena para pekerja di jembatan langsung menjauh begitu mengetahui sungai meluap.

"Ada pekerja, lagi lembur. Saat air mengalir cukup deras, seorang pekerja memberitahu sungai meluap. Para kerja itu lari ke atas dan tak lama jembatan ambruk dihantam arus," ujar Yani (40) warga setempat, Sabtu (7/12/2019).

Salah seorang pekerja proyek, Sarwoto menuturkan, sebelum banjir bandang datang dia bersama empat pekerja lainnya sedang merangkai besi dengan cara dilas dekat tepi sungai.

"Air bah tiba-tiba naik sangat cepat dan deras. Mengetahui itu semuanya pada lari jalan. Sekitar lima menit kemudian jembatan ambruk terus hanyut," kata Sarwoto.

Kini, konstruksi jembatan tinggal menyisakan satu batang besi. Rangka dan tiang penyangga jembatan hanyut terbawa arus Sungai Cisadane.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penyebab Jembatan Hanyut

Jembatan Hanyut Diterjang Banjir Bandang
Rangka hingga pondasi jembatan yang baru terpasang hanyut disapu arus Sungai Cisadane. (Foto: Liputan6/Achmad Sudarno)

Kapolsek Rumpin Kompol Asep Saepudin mengatakan material Jembatan Grendongyang hanyut disapu arus adalah kerangka jembatan sepanjang kurang lebih 45 meter.

Hanyutnya konstruksi disebabkan tiang penyangga jembatan tidak mampu menahan derasnya air dari hulu yang berlangsung cukup lama.

"Setelah dihajar arus kuat, rangka jembatan yang sudah terpasang ambruk lalu hanyut terseret arus air. Saat kejadian tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka," ucapnya.

Informasi yang didapat, progres pembangunan fisik Jembatan Garendrong baru mencapai 50 persen. Proyek tersebut berasal dari dana APBD Kabupaten Bogor senilai Rp 14 miliar lebih.

Pengerjaan fisik sendiri dimulai pada bulan 15 September 2019 dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya