Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PPP Muktamar Jakarta, Sudarto hadir dalam acara Mukernas V PPP Muktamar Pondok Gede. Dia menyebut, kehadirannya sebagai tanda bahwa dualisme kepengurusan partai ka'bah sudah berakhir.
"Jadi begini lah, hasil pemilu 2019 itu peringatan buat kita semua. Semua kader PPP ditegur bahwa sudah saatnya kita harus memikirkan PPP ke depan ini supaya lebih baik," kata Sudarto di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
Meski dia hadir, Ketum PPP kubu Jakarta Djemat tidak datang ke acara Mukernas. Sudarto mengaku, Humphrey punya kesibukan lain. Ia pun mengaku tidak minta izin ke Humphrey untuk hadir di Mukernas PPP.
Advertisement
"Saya kira dalam bersikap tidak perlu harus ada izin, tapi yang penting kita punya semangat yang sama, Pak Humphrey pun saya kira punya semangat yang sama, untuk bagaimana PPP menjadi besar karena itu jadi perhatian kita semua," tutur dia.
Menurutnya, internal PPP Muktamar Pondok Gede juga sudah tidak ada masalah kepengurusan. Sudarto ingin islah PPP harus terjadi dengan hati ikhlas dan niat tulus guna membesarkan PPP tanpa syarat apapun.
"Saya kira sudah selesai kita urusan-urusan seperti itu, karena kita sekarang saatnya untuk berpikir bahwa PPP bangkit dan PPP siap menyongsong pemilu," ujar dia.
Menurutnya, Kubu Muktamar Jakarta dan Pondok Gede sudah bergabung dan islahnya terjadi secara alamiah. Dia ingin para kader secara sadar bersatu memperkuat eksistensi partai.
"Saya kira kita sudah melebur kok, tidak ada lagi kita membicarakan islah. Islah sudah menjadi menjadi kesadaran bersama," ucapnya.
Sudarto mengatakan, tidak perlu ada pembicaraan khusus terkait islah antara kubu Humphrey Djemat dan Suharso Monoarfa. Menurutnya, keduanya juga ingin membangun PPP menjadi besar.
"Kita secara alamiah saja, kekeluargaan, tidak ada pembicaraan-pembicaraan khusus, tidak ada syarat-syarat khusus, karena pikiran kita hanya satu, bagaimana PPP ke depan menjadi besar, dan PPP eksis dalam perpolitikan," tandas Sudarto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kubu Humphrey Siap Bersatu
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil mukhtamar Jakarta, Humphrey Djemat mengatakan, siap bersatu kembali dengan PPP hasil Muktamar Pondok Gede. Dia pun yakin bisa islah.
Adapun ini disampaikan saat menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas). Acara dilangsungkan di Hotel Redtop Pacenongan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).
Dia menuturkan, niatan bersatu kembali sudah dibicarakan dengan Suharso Monoarfa, Plt Ketum PPP hasil Muktamar Pondok Gede, yang difasilitasi oleh dua senior partai Lukman Hakim dan Endin Soefihara.
"Saya bilang saya sudah lama menantikan pertemuan dengan Suharso. Saya akan menyambut baik pertemuan itu. Cuma saya minta pertemuan dilakukan penuh kekeluargaan dan di tempat netral," cerita Humphrey.
Usai bertemu, keduanya siap bekerja sama membangun PPP kembali, terlebih melihat hasil Pilpres 2019.
"Kalau PPP ingin besar ya kita bersatu, saya ingin Muktamar bersama," ungkap Humphrey.
Dia pun mengaku terus berkomunikasi dengan Suharso. Sampai akhirnya, terjadi pertemuan 16 November 2019 di kediaman senior PPP Hamzah Haz. Di sanalah keduanya bersepakat Islah.
"Kita sudah sepakat akan menyatukan PPP di mukhtamar bersama. Pak Hamzah bilang, kalau ketum PPP ini sudah bersama udah selesai dong masalahnya," kata Humphrey menirukan kalimat Hamzah Haz.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka
Advertisement