Istri Gus Dur: Bangsa Indonesia Mengalami Defisit Tradisi

Ia menambahkan jika meneladani pemikiran Gus Dur, seharusnya bisa diupayakan agar retakan-retakan kebudayaan bisa kembali utuh kembali.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2019, 11:37 WIB
Diterbitkan 29 Des 2019, 11:37 WIB
Ditemani Mahfud Md, Ma'ruf Amin Silaturahmi ke Keluarga Gus Dur
Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah memberi keterangan usai menerima kunjungan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Ciganjur, Jakarta, Rabu (26/9). Ma’ruf datang ditemani Mahfud MD dan sejumlah kiai. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Istri Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah mengatakan bangsa Indonesia mengalami defisit tradisi.

Hal itu karena adanya perobohan patung, pelarangan ritual tradisi dan upacara-upacara adat di beberapa tempat yang dilakukan atas nama agama.

"Kondisi itu membuat bangsa ini mengalami defisit tradisi," ujar Sinta saat menyampaikan sambutannya dalam puncak acara haul Gus Dur Ke-10 di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu 28 Desember 2019.

Ia menambahkan jika meneladani pemikiran Gus Dur, seharusnya bisa diupayakan agar retakan-retakan kebudayaan bisa kembali utuh kembali.

"Sepuluh tahun sejak kepergian Gus Dur, gerakan pemberangusan tradisi terus saja berlangsung. Bukannya mereda malah justru semakin marak dan masif," kata dia.

Gus Dur, menurut Sinta, bukan hanya dikenang karena pernah menjadi Presiden Republik Indonesia, tapi juga karena Gus Dur seorang budayawan.

"Terbukti dulu Gus Dur pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta, karena dulu Gus Dur adalah seorang budayawan," ujar Sinta.

Gus Dur banyak melahirkan banyak ide dan gagasan tentang kebudayaan dan konsisten membela tradisi sebagai cermin dari nilai-nilai kemanusiaan.

"Bagi Gus Dur, tradisi dan budaya adalah ekspresi dari harkat kemanusiaan, menjaga dan membela kebudayaan pada hakikatnya adalah menjaga kemanusiaan itu sendiri," kata Sinta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perhatian Gus Dur Terhadap Budaya

Dalam konteks sosial, agama, dan politik, keberpihakan Gus Dur terhadap kebudayaan termarjinalkan juga memiliki ruang tersendiri bagi keluarga besar Presiden Keempat RI tersebut.

Karena itu dalam haul Gus Dur yang Ke-10 hari ini, keluarga Gus Dur mencoba mengekspresikan gagasan dan kepedulian Gus Dur terhadap kebudayaan.

"Tema ini juga berkaitan langsung dengan quotes Gus Dur yang mengatakan Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan," kata Ketua Panitia Acara Haul Gus Dur Ke-10, Inaya Wahid seperti dikutip dari Antara.

Putri keempat Gus Dur itu percaya, gagasan dan konsep kebudayaan ayahandanya bisa dilahirkan kembali dan menjadi rujukan penting bagi para pemikir dan pelaku budaya saat ini.

Sehingga harapannya, manifestasi pemikiran dan gagasan Gus Dur kembali memberi warna dan memperkaya nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya