Cerita Megawati Saat Rasakan Guncangan Gempa di Jepang

Saat gempa, Megawati dan keluarga sudah hendak lari keluar dari sebuah restoran tempat mereka makan. Namun hal itu justru dilarang warga Jepang yang menemani mereka makan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Jan 2020, 13:22 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 13:22 WIB
Megawati Soekarnoputri mengenakan baju batik
Megawati Soekarnoputri mengenakan baju batik

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berharap Indonesia bisa meniru cara Pemerintah serta warga Jepang dalam menghadapi bencana.

Hal ini disampaikan Megawati jelang acara penganugerahan gelar doktor kehormatan dari Soka University di Tokyo, Jepang.

Dia lantas menceritakan salah satu pengalamannya mengalami guncangan gempa di Jepang. Saat itu, dirinya dan keluarga yang mendampingi sudah hendak lari keluar dari sebuah restoran tempat mereka makan. Namun hal itu justru dilarang oleh warga Jepang yang menemani mereka makan.

"Teman saya yang orang Jepang bilang tidak usah lari. Nanti diberitahu kapan kita mesti lari. Jadi ada alarm. Kalau alarm bunyi artinya mesti waspada. Alarm kedua kita harus keluar. Jadi begitu. Itu masih berjalan terus cara memberikan warning. Jadi early warning sistemnya bagus. Dibandingkan kita, aduh, bukan lemah, tapi tidak ada," kata Megawati dalam keterangannya, Selasa (7/2/2020).

Menurut dia, Jepang mirip dengan Indonesia yaitu sebagai negara yang berpotensi mengalami bencana alam. Namun, yang berbeda tingkat kewaspadaan warga negara Jepang sudah sangat kuat.

"Itu yang seharusnya perlu dicontoh ya," kata Megawati.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Edukasi ke Masyarakat

Menurut dia, jika Indonesia memang sudah ada soal mitigasi bencana, seharusnya bisa segera disampaikan.

"Sekarang sudah ada, kenapa rakyat tidak diedukasi, disosialisasi," tukasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya