Surat Undangan Jokowi untuk Paus Fransiskus Diterima Vatikan

Fadjroel mengatakan Paus Fransiskus berencana mengunjungi Asia Tenggara pada September 2020.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Jan 2020, 17:48 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 17:48 WIB
Paus Fransiskus Pimpin Misa Malam Natal di Vatikan
Paus Fransiskus berdoa ketika memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Selasa (24/12/2019). Paus Fransiskus memimpin Natal bagi 1,3 miliar umat Katolik dunia. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Liputan6.com, Jakarta - Surat Undangan resmi Presiden Jokowi kepada Paus Fransiskus agar menjungi Indonesia, telah diserahkan kepada pihak Vatikan. Surat undangan tersebut diberikan langsung Duta besar Indonesia di Vatikan Agus Riono.

"Pak Agus sudah bertemu dengan Cardinal Parolin, Sekretaris Negara Takhta Suci pada tanggal 28 Januari 2020, menyampaikan undangan Presiden Jokowi untuk datang ke Indonesia," kata Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Fadjroel mengatakan Paus Fransiskus berencana mengunjungi Asia Tenggara pada September 2020. Hal itulah yang membuat pemerintah Indonesia sengaja mengundang Paus ke Indonesia.

"Ini merupakan langkah yang harus sama-sama kita hargai karena ini pengejawantahan dari ketuhanan Yang Maha Esa," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tunjukan Toleransi di Indonesia

Reaksi Jokowi Saat Dengar Penyidik KPK Disiram Air Keras-Jakarta- Angga Yuniar-20170411
Jokowi telah menginstruksikan kepada Kapolri untuk segera mencari tahu siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut dia, kunjungan Paus ke tanah air ini akan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang menghargai toleransi. Sehingga, Fadjroel menyebut Jokowi berharap agar Paus Fransiskus dapat memenuhi undangan tersebut.

"(Ini adalah) upaya untuk mengatakan kepada dunia bahwa Indonesia adalah tanahnya toleransi, tanah semua agama dan tanah semua keyakinan," jelas dia. 

"Karena ini bagian dari solidaritas kemanusian kita, untuk menghormati perbedaan agama dan keyakinan," sambung Fadjroel.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya