Serpihan Radioaktif di 5 Spot Lahan Kosong Batan Indah Telah Diangkat

Paparan radiasi di lokasi dipastikan sudah menurun meski masih di atas ambang batas normal.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Feb 2020, 07:21 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2020, 07:21 WIB
Tanah Lapang Terpapar Radioaktif
Tim Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana Polri mengambil sampel tanah yang terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020). Sebuah area tanah kosong di Perumahan Batan Indah, terpapar radioaktif jenis Cesium-137. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menyatakan, serpihan radioaktif Cesium 137 yang ditemukan di lima spot area tanah kosong samping lapangan voli blok J, Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan telah diangkat.

"Ada serpihan berbentuk butiran gula pasir dan gumpalan tanah," kata Kepala Bagian Komunikasi Publik Bapeten Abdul Qohhar Teguh kepada Antara di Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Abdul menuturkan, mayoritas serpihan radioaktif tersebut bercampur dengan tanah dan berbentuk gumpalan tanah.

Pada 30 Januari sampai 31 Januari 2020, dilakukan penandaan spot yang merupakan sumber kenaikan paparan radiasi. Lalu pada 6 Februari sampai 7 Februari 2020 dilakukan pencarian sumber paparan radiasi.

"Kita lakukan pencarian, metodenya ambil tanah kita pilah-pilah terus diukur sampai ketemu beberapa serpihan," tuturnya.

Setelah ditemukan, serpihan radioaktif yang sebagian besar bercampur dengan tanah dimasukkan ke dalam plastik dan diamankan ke dalam kontainer.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Akan Dilimbahkan

Tanah Lapang Terpapar Radioaktif
Tim Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana Polri seusai mengambil sampel tanah yang terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020). Sebuah area tanah kosong di Perumahan Batan Indah, terpapar radioaktif jenis Cesium-137. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Serpihan radioaktif itu akan dititipkan ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk proses investigasi lebih lanjut. Pada akhirnya, serpihan akan disimpan di fasilitas penyimpanan limbah di BATAN.

"Setelah itu selesai proses identifikasi selesai itu nanti rencananya dilimbahkan," tuturnya.

BAPETEN dan BATAN telah mengeruk tanah yang terkontaminasi radioaktif hingga ketebalan 10 cm. Paparan radiasi di lokasi dipastikan sudah menurun meski masih di atas ambang batas normal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya