Liputan6.com, Jakarta Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Arie Dharmanto masuk dalam nominasi penerima penghargaan internasional terkait pegiat anti-perdagangan orang atau human Trafficking Amerika Serikat.
Ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Internasional Organization for Migration (IOM) memasukkan nama Arie dalam nominasi kategori Trafficking in Persons (TIP) Report Hero Acting to End Modern Slavery Award tahun 2020. Arie sendiri membenarkan kabar tersebut.
"Baru nominasi saja, dari Asia beberapa orang saja. Kemarin dihubungi sama IOM perwakilan yang di Indonesia. Kan IOM kantor pusatnya di Amerika kalau nggak salah," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu malam 19 Februari 2020.
Advertisement
Arie menyampaikan, dia dihubungi pihak IOM pada Minggu 16 Februari 2020 lalu. Mendengar hal tersebut melalui sambungan telepon, dia mengaku tidak menyangka.
"Dihubungi IOM perwakilan Indonesia minta dipersiapkan, bapak kami tunjuk sebagai nominasi. Saya nggak bisa ngomong. Gimana, saya masih kerja menyelesaikan tugas pokok saya sebagai anggota Polri," jelas dia.
Dalam perjalanan kariernya sebagai anggota Polri, Arie menyebut memang terus menggeluti kasus-kasus yang berkaitan dengan human Trafficking dan hak asasi manusia. Tidak terbersit adanya penghargaan atas itu semua.
"Saya sejak di Mabes. Kasus terbesar saya itu kasus Benjina, perbudakan itu. Kemudian ada kasus organ ginjal. Mungkin teman konsultan IOM itu cari-cari saya begitu. Data, kemudian mereka lihat. Saya nggak tau itu gimana nilainya, tau-tau kok nama saya muncul," ujar Arie.
"Selama ini saya kerja ya sesuai dengan bidang saya saja kan. Atas kemanusiaan, ya hati nurani lah. Ini kerja bakti. Nggak kepikiran. Ini saya kan pikiran saya menyelamatkan orang saja. Sudah banyak, sejak evakuasi warga di Damaskus. Saya sendiri malah lupa," lanjutnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bisa Mengharumkankan Indonesia
Dengan namanya masuk dalam nominasi penerima penghargaan, Arie berharap dapat menjadi perwakilan Indonesia yang mengharumkan nama bangsa.
Pengumumannya sendiri dikabarkan akan dilangsungkan sekitar bulan April atau Juni 2020. Arie kini mempersiapkan diri untuk berangkat ke Amerika Serikat sambil terus menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri.
"Hanya 20 (yang masuk nominasi). Dari Asia baru Jepang, sama kita, kemudian Nepal. Yang lebih banyak, yang cenderung banyak jadi produsen kan kita banyak jadi TKI, TKW, orang kerja. Dulu dengan Kartigo (kasus perdagangan orang) di daerah Afrika itu saya yang tangani," beber dia.
Arie turut memohon doa dari berbagai pihak. Meski telah menerima beberapa penghargaan internasional, dia kembali meluapkan rasa tidak percaya lantaran masuk nominasi ajang kali ini.
"Ada tapi yang prestasi dalam bidang Hak Asasi Manusia. Kemarin dari Australia mengucapkan penghargaan terima kasih kerjasamanya. Ini yang menurut saya paling bergengsi sepertinya. Pas saya cek, waduh ini orang-orang (hebat) semua ini. Semoga bisa mewakili pegiat dari Indonesia, apalagi dari Polri. Mohon doa restunya," Arie menandaskan.
Advertisement