Bertemu Elemen Pemuda, KPAI Jelaskan soal Polemik Hamil di Kolam Renang

Harjono mengatakan, dari pertemuan itu mendapatkan penjelasan secara utuh dari KPAI bahwa secara kelembagaan pernyataan soal hal viral itu adalah pernyataan pribadi

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2020, 06:00 WIB
Aliansi Mahasiswa dan Pelajar (AMPP) ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia di Gedung KPAI, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Pertemuan Aliansi Mahasiswa dan Pelajar (AMPP) ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia di Gedung KPAI, Jakarta, Jumat (28/2/2020). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pelajar (AMPP) mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk meminta penjelasan soal isu hangat terutama soal kemungkinan hamil di kolam renang tanpa kontak seksual.

"Kami ingin tahu penjabaran tupoksi KPAI sejauh mana, apa saja. Kemudian kita bicara soal kronologis kejadian kemarin lalu penjelasan yang viral kemarin dan langkah-langkah apa yang dilakukan KPAI," terang Sekjen PP Perisai Harjono di Gedung KPAI, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020.

Harjono bersama rombongan AMPP hadir dalam pertemuan dengan KPAI bersama unsur pimpinan PP Wanita Perisai, DPP Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI), Lakornas LKMI PB Himpunan Mahasiswa Islam dan PB Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI).

Dia mengaku, dari pertemuan itu mendapatkan penjelasan secara utuh dari KPAI bahwa secara kelembagaan pernyataan soal hal viral itu adalah pernyataan pribadi. Kemudian secara kelembagaan KPAI juga sudah meminta maaf.

"Kami bicara mengenai perkara itu, bukan pernyataan langsung KPAI tapi penjelasan pribadi dalam konteks diskusi di luar tema awal interview," lanjut dia.

Menurut dia, terlepas dari kontroversi persoalan perempuan dapat hamil melalui perantara air di kolam renang, harusnya KPAI tetap di relnya dalam upaya perlindungan anak. Ada hikmah di balik viralnya komisioner KPAI di dunia maya.

"Mari kita semua setop pelemahan psikologis lembaga KPAI, mari kita bersama-sama tetap mendukung dan memberikan semangat agar KPAI tetap bekerja melindungi anak-anak Indonesia dari bahaya narkoba, prostitusi, asap rokok dan lain sebagainya," kata Harjono seperti dilansir dari Antara.

Harjono mengatakan akan ada kalangan akademisi yang  membahas kasus ini lebih komprehensif sesuai dengan keilmuannya.

"Kami juga menemukan jurnal terkait hal tersebut, bahkah ada ratusan jurnal internasional yang kami temukan dan di Indonesia sendiri baru satu jurnal yang ada keterkaitannya dengan hal ini. Oleh karena itu, menurut kami biar kalangan akademis dan para ilmuwan yang perlu meneliti lebih lanjut," tambah dia merujuk jurnal yang membicarakan kemungkinan perempuan dapat hamil dengan penetrasi sperma dengan perantara air di kolam tanpa seks.

Harjono pun mengingatkan peran KPAI dalam melindungi anak dan masa depannya meski lembaga tersebut diterpa isu miring beberapa waktu terakhir.

"KPAI adalah lembaga penting untuk kesinambungan Indonesia di masa depan karena tugasnya untuk pengawasan hak-hak anak, menjaga anak sebagaimana mestinya dan menjadi manusia-manusia cerdas di Indonesia," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ingatkan Peran KPAI

Press Conference KPAI
Press Conference KPAI

Sebelumnya, terdapat pernyataan komisioner KPAI Sitti Hikmawatty soal ada kemungkinan bisa hamil bagi perempuan terpapar sperma di kolam renang meski tanpa aktivitas seksual.

Hikmah sudah meminta maaf atas pernyataannya yang kontroversial sehingga tidak berkenan bagi publik. Dia mengatakan komentarnya itu merupakan pernyataan pribadi bukan secara kelembagaan.

"Pengguna media sosial agar lebih arif dan bijak, tidak serta merta mencemooh karena apa yang disampaikan bukan terkait masalah KPAI. Orang menghantam KPAI ini apakah ada indikasi untuk pelemahan KPAI?," terang dia.

Menurut dia, KPAI meski diterpa isu miring bukan berarti sepak terjangnya selama ini tidak berarti begitu saja seperti upaya lembaga itu bekerja melindungi anak-anak Indonesia dari bahaya narkoba, prostitusi, asap rokok dan hal terkait lainnya.

"Masyarakat agar tetap obyektif jangan hanya karena satu kesalahan kemudian menjustifikasi KPAI tidak ada fungsinya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya