BNPB Ingatkan Masyarakat Tak Sebar Hoaks soal Virus Corona

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membagikan daftar berita hoaks soal virus corona yang dirangkum hingga Sabtu, 29 Februari 2020.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Mar 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2020, 19:45 WIB
Atasi Karhutla, BNPB Gandeng Dewan Masjid Minta Doa Turun Hujan
Plh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo memberi keterangan terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Sumatra dan Kalimantan di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (23/9/2019). BNPB menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mengatasi karhutla. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bijak dalam mengakses informasi terkait isu wabah virus corona atau Covid-19 melalui media sosial.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (1/3/2020), menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo, sejak 23 Januari 2020 lalu, ada 138 berita hoaks terkait virus corona yang tersebar di media sosial.

Agus mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membagikan daftar berita hoaks yang dirangkum hingga Sabtu, 29 Februari 2020.

"Ada 280 jamaah dari Palembang dan Makassar di sini…semua pada nangis 18 jamaah Indonesia dinyatakan positif terinfeksi virus corona, sekarang mereka semua 1 pesawat tidak diijinkan masuk Saudi harus dibawa pulang ke Indonesia," ujar Agus seperti ditulis salah satu dari akun di media sosial yang dikutip dari Laporan Isu Hoaks dari Kominfo.

Dikutip dari laporan yang membuat berita media sosial itu, lanjut Agus, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto menegaskan, informasi tersebut tidak benar.

"Berita hoaks lebih berbahaya daripada penyebaran wabah virus yang sebenarnya. Melalui media sosial, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menyebarkan ketakutan dan kekhawatiran secara luas kepada publik," ucap Agus.

Oleh karena itu, Agus mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpancing dengan berita hoaks dan tidak mengunggah atau meneruskan berita hoaks melalui media apapun, termasuk soal berita virus corona.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mulai Hidup Sehat

Ilustrasi cuci tangan.
Ilustrasi cuci tangan. (dok. Foto Emotions/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Menurut Agus, akan lebih baik apabila masyarakat mulai membangun kewaspadaan diri dan kesiapsiagaan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Dia menegaskan, tidak ada kata terlambat untuk memulai Germas, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker bila batuk atau bersin, berhenti merokok atau makan dengan gizi seimbang.

Apabila sakit flu, lanjut dia, maka sudah seharusnya kita menghargai orang lain dengan menggunakan masker agar orang lain di sekitar tidak tertular.

"Informasi kesiapsiagaan menghadapi virus Corona dapat diakses pada situs Kementerian Kesehatan pada link berikut https://www.kemkes.go.id/article/view/20012900002/Kesiapsiagaan-menghadapi-Infeksi-Novel-Coronavirus.html," ucap Agus.

"Terkait dengan laporan dari Kominfo mengenai berita hoaks Corona atau pun Covid-19 dapat dilihat pada link berikut http://perpustakaan.bnpb.go.id/index.php?p=show_detail&id=1863," sambung dia.

 

Kasus Virus Corona

Penumpang Negatif Virus Corona Tinggalkan Diamond Princess
Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang asing yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 74 WNI berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, empat di antaranya positif terjangkit virus corona (COVID-19). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pantuan World Health Organization (WHO) per 1 Maret 2020, wabah penyakit yang disebabkan virus Corona atau Covid–19 telah tersebar di 59 negara.

Kasus kematian telah mencapai angka 2.976, sedangkan kasus terkonfirmasi jumlah jiwa yang terinfeksi virus 86.927.

Lima besar jumlah kasus warga terinfeksi virus Corona setelah Tiongkok yaitu di Korea Selatan 3.526, Italia 1.128, Iran 593 dan Jepang 239, sedangkan di Tiongkok sendiri berjumlah 79.968.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya