Ganjar Pranowo Gandeng Anak Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengundang anak muda untuk menyebarkan virus ekonomi kreatif pada bupati dan wali kota.

oleh Liputan6.com pada 11 Mar 2020, 16:14 WIB
Diperbarui 11 Mar 2020, 16:24 WIB
Ganjar Pranowo Gandeng Anak Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif
(Foto:Dok. Pemprov Jawa Tengah)

Liputan6.com, Semarang Ada yang beda pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Jawa Tengah yang digelar di Kota Semarang. Untuk pertama kalinya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengundang anak muda untuk menyebarkan virus ekonomi kreatif pada bupati dan wali kota.

"Saya sengaja mengundang anak-anak muda dalam gelaran Musrenbang ini untuk mendengarkan ide segar mereka. Tadi itu ada usulan bagus, mereka memberikan gambaran yang baru soal industri kreatif. Ini bisa memberikan inspirasi, bahwa ada banyak hal yang bisa dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi," kata Ganjar usai Musrenbangwil Kedungsepur di Kota Lama Semarang, Rabu (11/3/2020).

Gubernur berambut putih ini melakukan sesuatu di luar kebiasan karena ingin seluruh bupati/wali kota se Jawa Tengah membangun ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Caranya, dengan menggandeng dan memberikan akses sebesar-besarnya pada generasi muda.

Ganjar mengatakan, selama ini dirinya selalu memberikan pembinaan pada anak muda untuk mengoptimalkan potensi masing-masing. Belum lama ini, dirinya melaunching coworking space yang digunakan sebagai tempat berlatih para startup muda di Jateng.

Ia pun mengatakan tak perlu berfikir besar untuk menggerakkan seluruh potensi ekonomi kreatif.

“Semua ini bisa dimulai dari yang kecil-kecil dulu. Misalnya Kota Lama di Semarang ini, siapa yang mau mengembangkan ekonomi kreatif di sini kalau bukan anak-anak muda. Nanti kami akan berikan pendampingan dan pembinaan,” ujarnya.

Para anak-anak muda itu pun ungkapnya diminta aktif dan tidak hanya menunggu.

"Entah seni, film, kriya dan lainnya itu bisa dibuat. Nanti kami dorong seluruh Kabupaten/Kota memberikan ruang pada kawan-kawan ini agar eksis. Tidak hanya pada tataran konsep, tapi aksi nyata di lapangan," tutupnya.

Ketua Ekonomi Kreatif (KEK) Jateng, Adin Hysteria yang hadir mengatakan selama ini pemerintah daerah seolah hanya memandang sebelah mata pada keonomoni kreatif. Padahal sudah ada bukti bahwa ekonomi kreatif telah menyumbang peningkatakn ekonomi yang cukup besar di Indonesia.

“Selama ini kalau bicara peningkatan ekonomi, biasanya yang dipikirkan hanya membangun pabrik dan lainnya. Padahal, ada potensi besar yang belum digarap, yakni industri kreatif yang kini digemari anak-anak muda saat ini. Dan ini potensinya sangat bagus apabila digarap dengan benar," imbuhnya.

Dari Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkeraf) mencatat, industri kreatif menyumbang 7,44 persen dari total perekonomian nasional. Tiga industri kreatif yang paling banyak adalah kuliner, fashion dan kriva.

Selain itu, banyak daerah yang sukses dengan pengembangan industri kreatifnya. Bangka Belitung misalnya, daerah itu menjadi terkenal dan maju berkat industri film dan novel.

"Jateng bisa mengoptimalkan itu. Banyak potensi yang ada di Jateng, baik dari sisi geografis maupun sumber daya manusianya. Banyak anak muda di Jateng yang berpotensi mengembangkan itu," tegasnya.

Tak hanya di perkotaan, kemajuan teknologi kini membuat anak muda di desa juga menjadi kreatif. Banyak inovasi yang dimunculkan karena keisengan, waktu luang dan pengalaman masing-masing.

Namun selama ini, mereka belum terarah dengan baik. Sehingga, startup-startup yang muncul belum begitu terasa dampaknya terhadap peningkatan ekonomi di Jateng.

"Dalam forum ini, saya berharap seluruh Kabupaten/Kota di Jateng bisa meningkatkan potensi ekonomi kreatif yang digerakkan anak-anak muda. Mereka bisa menciptakan inovasi baru dalam peningkatan ekonomi di Jawa Tengah," tutupnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya