Liputan6.com, Jakarta - 227 orang dinyatakan positif virus Corona atau terjangkit Covid-19 hingga Rabu (18/3/2020) siang. Pemerintah pun mulai merancang skenario untuk Ramadan nanti.
"Kita sudah mendiskusikan itu karena menurut perkiraaan, keadaan kita, situasi agak gelap, kita ini terkait Covid-19 akan berpuncak di sekitar bulan puasa," kata Menko Polhukam Mahfud Md di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Menurut dia, banyak kegiatan yang akan dilakukan masyarakat di tengah kerumunan. Misalnya, tarawih dan mudik. Oleh karena itu, pemerintah ancang-ancang dengan mulai membahas soal itu.
Advertisement
"Kita sekarang ini harus sudah berbicara tentang bagaimana pengumpulan orang saat Tarawih, buka bersama, terutama saat mudik lebaran itu. Semua sudah mulai dibicarakan," jelas Mahfud.
Namun, lanjut dia, belum ada keputusan yang diambil.
"Tapi keputusan untuk itu belum ditetapkan. Kita akan mulai melakukan pembicaraan dengan lembaga-lembaga keagamaan, tokoh masyarakat. Dan mari kita kompak semua untuk menghadapi semua masalah ini," ujar Mahfud soal dampak Covid-19 saat Ramadan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2 Sebab
Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia meningkat. Jumlah pasien positif virus Corona di Indonesia sampai pukul 12.00 WIB, Rabu (18/3/2020) adalah 227 orang.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan ada sejumlah hal yang menyebabkan jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona ini meningkat.
"Memang saat ini sedang akselerasi, jadi makin naik penderita. Ini jadi gambaran lazim di negara lain terkait fase awal munculnya kasus positif. Kita akan dapat gambaran makin naik dan pada saatnya nanti kita prediksikan tidak terlalu panjang," ujar Yuri di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu.
Selain itu, pemerintah gencar melakukan tracing secara intens. Hasilnya, makin banyak warga positif Covid-19 yang ditemukan.
Dia juga mengatakan, kesadaran masyarakat tentang Covid-19 menyebabkan pemerintah mudah mengidentifikasi kasus. Ini, ucap Yuri, merupakan bukti masyarakat makin peduli dan mau diperiksa.
Advertisement