Harga Kripto Hari Ini 11 Februari 2025: Bitcoin Dkk Berangsur Pulih

Kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,2 triliun atau setara Rp 52.330 triliun, menguat sekitar 1,82 persen dalam sehari terakhir. Bitcoin masih menguasai nilai tersebut.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 11 Feb 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 08:00 WIB
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 1,29 persen dalam 24 jam dan 1,11 persen sepekan. Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa (11/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau setelah mengalami tekanan yang cukup dalam pada perdagangan sebelumnya. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 1,29 persen dalam 24 jam dan 1,11 persen sepekan.

Saat ini, harga kripto Bitcoin berada di level USD 97.311 per koin atau setara Rp 1,59 miliar (asumsi kurs Rp 16.350 per dolar AS).

Ethereum (ETH) kembali menguat. ETH naik tipis 0,72 persen sehari terakhir dan 0,82 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 43,2 juta per koin.

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 3,05 persen, tetapi masih menguat 4,31 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,85 juta per koin.

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat 2,79 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 2,63 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 11.493 per koin.

Adapun Solana (SOL) turut menguat. SOL naik 2,73 persen dalam sehari dan 2,85 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,34 juta per koin.

XRP kembali berada di zona hijau. XRP tumbuh 1,08 persen dalam 24 jam dan 1,99 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 39.759 per koin.

Koin Meme Dogecoin (DOGE) juga menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik tipis 0,33 persen, tetapi masih melemah 2,77 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 4.112 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,06 dan 0,01 persen. Ini membuat harga keduanya sama yaitu USD 0,9999.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,2 triliun atau setara Rp 52.330 triliun, menguat sekitar 1,82 persen dalam sehari terakhir.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Dampak Perang Dagang pada Bitcoin

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Setelah sempat menjadi aset unggulan pada 2024, Bitcoin (BTC) kini menghadapi tekanan akibat meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.

Ketegangan global yang meningkat, terutama terkait kebijakan perdagangan AS, mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas.

Sepanjang 2025, Bitcoin telah mencatat kenaikan lebih dari 3 persen, namun masih tertinggal dibanding emas yang melonjak 9 persen, menurut data Bloomberg. Harga emas bahkan mencapai rekor tertinggi USD 2.882 per ons setelah pernyataan Trump pada 4 Februari tentang kemungkinan AS mengambil alih Gaza, pernyataan yang kemudian coba diredam oleh para penasihatnya.

Sementara itu, Bitcoin saat ini diperdagangkan sekitar 10% di bawah puncaknya. Meskipun Bitcoin sering disebut sebagai penyimpan nilai karena pasokannya yang terbatas pada 21 juta koin, aset digital ini belum menunjukkan performa yang sebanding dengan emas dalam menghadapi gejolak ekonomi.

Daya Tarik Emas Semakin Kuat

Harga Bitcoin
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (ParStud/depositphotos.com)... Selengkapnya

Daya tarik emas sebagai aset perlindungan semakin kuat akibat eskalasi perang dagang antara AS dan Tiongkok serta ancaman tarif baru. Sebaliknya, Bitcoin cenderung bergerak seirama dengan saham teknologi, membuatnya lebih rentan terhadap risiko pasar.

Menurut Aoifinn Devitt, penasihat investasi senior di Moneta Group LLC, meskipun Bitcoin dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap mata uang fiat, daya tariknya masih terbatas di tengah dominasi dolar AS.

Dalam wawancara dengan Bloomberg TV, ia menekankan Bitcoin saat ini masih berperilaku sebagai aset berisiko yang paling volatil, meskipun di masa depan diharapkan memiliki karakteristik tersendiri yang terpisah dari pasar lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya