6 Instruksi Presiden Jokowi Selama Pandemi Corona Covid-19

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menegaskan kembali enam instruksi Presiden Jokowi selama pandemi Covid-19.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 16 Apr 2020, 17:32 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 17:32 WIB
Jokowi Pimpin Ratas Kesiapan Hadapi Dampak Virus Corona
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama para menteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Ratas tersebut membahas kesiapan menghadapi dampak virus Corona. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menegaskan kembali enam instruksi Presiden Jokowi selama pandemi Covid-19. Tidak hanya untuk pemerintah, tetapi juga untuk masyarakat Indonesia dan bersifat harus dipatuhi. Pertama pengujian sampel, menurut Yuri hal ini ditargetkan hingga bisa melakukan uji terhadap 10 ribu sampel per hari.

"Pertama pengujian sampel, harus bisa dilaksanakan secara lebih masif, Kemenkes, BUMN, TNI/Polri telah bersama untuk meningkatkan jumlah lab yang mampu melakukan pengujian sampel dan meningkatkan kapasitas pemeriksaansampai 10 rb sampel perhari dapat kita kerjakan," kata Yuri saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Selain itu, masih dalam instruksi pertama, Yuri mengingatkan kepada masyarakat bahwa Presiden Jokowi menaruh perhatian penuh terhadap mereka yang melakukan isolasi, baik itu mandiri yang dilaksanakan di rumah, mau pun kelompok yang diinisiasi baik RT, RW, dan Desa.

"Ini menjadi sesuatu yang mengkontribusi. Kita bersama memberikan ruang dan waktu kepada saudara kita yang melaksnakan isolas. Mari didukung," jelas Yuri.

Kedua, lanjut Yuri, adalah sarana dan prasarana konsultasi medis. Menurut dia pemerintah telah membuka jalan lebar untuk telemedicine yang bisa dimanfaatkan untuk meastikan masyarakan tetap sehat dan mendapat informasi yang benar.

"Ini juga dapat digunakan dalam mengurangi resiko kunjungan ke RS," beber Yuri.

Ketiga, sambung dia, Presien Jokowi memmberi arahan untuk jalur komunikasi transparan ke seluruh masyarakat, baik rencana kegiatan pelaksanaan kegiatan hasil, kegiatan dan data.

Yuri mengamini bahwa hal ini adalah penting karena dengan data tersebut rencana di hari berikutnya dapat dievaluasi kelemahan dan kekuarangannya.

"Ini semata ditujukan untuk perbaikan kinerja," jelas Yuri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Patuhi Perintah Negara

Terkait poin presiden yang keempat, Yuri mengatakan bahwa presiden ingin seluruh masyarakat dapat patuhi perintah negara untuk di rumah saja. Terlebih dapat dipahami bersama dalam hal ini bertujuan untuk pemutusan rantai kontak penularan virus corona.

"Di daeraht telah melaksanakan PSBB, untuk bisa dikaksnakan dengan baik jadi mari laksanakan dengan baik," imbuh dia.

Kelima, diketahui presiden telah memerintahkan salah satu bagian penting dalam kaitannya pelaksanaan penanganan arus logistik dibutuhkan masyrakat yang wajib berjalan lancar dan baik.

Terakhir, pemerintah secara serius bersungguh memberikan paket stimulus ekonomi yang harus dilaksanakan oleh semua. Hal ini diharapkan dapat menjaga mereka yang terdampak nonkesehatan.

"Kami sangat prihatin dalam situasi seperti ini banyak saudara kita yang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharaian, dan harus tetap di rumah untuk mencegah terjadinya penularan. Maka kita berikan paket stimulus ekonomi ini untuk tidak menambah beban mereka," Yuri menandasi

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya