2 Bayi dan 3 Balita Diisolasi di RSUD Kota Bogor karena Ibunya PDP Corona

Dalam waktu dekat, dua bayi dan tiga balita itu akan menjalani swab test untuk mengetahui dengan pasti infeksi virus Corona dalam tubuhnya.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 20 Apr 2020, 18:33 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 18:32 WIB
Kerabat Pasien Corona Depok Dibawa ke RSPI Sulianti Saroso
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Bogor - Dua bayi harus menjalani isolasi di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat lantaran ibunya berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) terkait Corona Covid-19. Bayi tersebut lahir pada Minggu 19 April 2020.

"Kedua bayi ini rujukan dari RS lain, karena menunjukkan gejala klinis, jadi kami terima," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, Senin (20/4/2020).

Selama di rumah sakit, kedua bayi itu ditempatkan di ruang kamar isolasi terpisah, namun berdekatan dengan sang ibu.

"Bayi yang dilahirkan secara caesar ini harus menjalani masa karantina dulu," ujar Ilham.

Selain dua bayi, lanjut dia, terdapat tiga balita yang juga terpaksa harus menjalani karantina di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Ketiganya sudah sepekan menjalani isolasi karena masing-masing orangtuanya berstatus PDP Corona.

"Untuk tiga balita ini memiliki gejala pneumonia. Walaupun mereka PDP karena masih anak-anak jadi boleh diisolasi bersama orangtuanya," terang Ilham.

Sampai saat ini, pihak rumah sakit masih menunggu jadwal Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RTPCR) atau dikenal swab test. Dalam waktu dekat, dua bayi dan tiga balita itu akan menjalani swab test untuk mengetahui dengan pasti seseorang negatif atau positif Covid-19 akibat infeksi virus Corona.

"Karena kemarin ada yang baru lahiran, jadi kita agendakan swab test secara bersamaan," ucap Ilham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masa Inkubasi Lebih Lama

Ilham menerangkan, virus Corona yang menyebar di Kota Bogor sejak dua bulan terakhir ini memiliki masa inkubasi lebih lama dibanding virus corona lainnya.

Sejauh ini, sepengetahuan dia terdapat tiga jenis corona dengan masa inkubasi yang berbeda-beda. Sebab itu, jenis virus Covid-19 yang menyerang warga Kota Bogor ini perlu dilakukan swab test sebanyak dua kali.

"Nah, yang di Kota Bogor ini memiliki masa inkubasi 22 sampai 28 hari. Ini jenis terbaru dan paling lama masa inkubasinya sehingga tidak bisa dilakukan satu kali swab test," jelas Ilham.

Hingga saat ini di RSUD Kota Bogor terdapat 43 pasien berstatus PDP dan positif Covid-19. Dari jumlah tersebut tercatat dua bayi, tiga balita dan 48 pasien dewasa.

Sedangkan pasien positif yang dirawat di RSUD Kota Bogor terdapat tujuh orang yang masih menunggu hasil swab test, setelah beberapa waktu lalu diambil sampel cairan dari hidung atau dahak untuk diuji di laboratorium.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya