Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini Indonesia akan pulih dari pandemi virus Corona pada 2021. Untuk itu, dia mengatakan dibutuhkan kecepatan dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi dampak pandemi Corona.
"Saya optimis, tahun 2021 adalah tahun recovery, tahun pemulihan dan tahun rebound," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional melalui video conference, Kamis (30/4/2020).
Baca Juga
Menurut dia, pandemi Corona menjadi momentum untuk mereformasi seberapa kuat ketahanan sosial, pangan, dan ekonomi Indonesia dalam menghadapi situasi kritis. Jokowi menuturkan bahwa pemerintah akan menghitung lagi potensi dalam negeri yang belum terkelola maksimal.
Advertisement
"Saya melihat negara yang jadi pemenang bukan hanya negara yang cepat mengatasi Corona Covid-19 tapi juga negara yang cepat recovery, yang melakukan pemulihan," ujarnya.
Salah satu sektor yang akan dievaluasi pemerintah yakni, di bidang kesehatan. Pasalnya, kata Jokowi, 95 persen bahan baku obat untuk industri farmasi masih impor.
"Apa yang bisa kita produksi sendiri dan apa yang dari negara lain? Sekarang kelihatan semua, bagaimana dengan tenaga medis? Rasio dokter, rasio dokter spesialis, perawat apa cukup menghadapi situasi seperti saat ini?," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pandemi Corona Jadi Pembelajaran
Selain itu, dia juga mempertanyakan jumlah dan kemampuan laboratorium yang dimiliki Indonesia dalam mendetekai sebuah penyakit. Jokowi menuturkan bahwa pandemi virus corona seharusnya menjadi pelajaran betapa pentingnya layanan kesehatan.
"Bagaimana peralatannya? SDM-nya? kemampuannya? Semuanya harus kita hitung karena kita melihat pentingnya health security di masa mendatang, kejadian pandemi covid ini menyadarkan kita betapa pentingnya health security," tutur Jokowi.
Advertisement