BNPB: Warga Korban Banjir Bandang di Aceh Tengah Ditampung di Pengungsian

Sebelumnya hujan deras yang turun mengakibatkan banjir bandang di Desa Paya Tumbi Induk dan Paya Tumpi Baru, seperti di Kampung Pinangan dan Gunung Balohen.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Mei 2020, 10:46 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 10:46 WIB
Banjing bandang di Aceh Tengah, Selasa (13/05/2020) (Ist)
Banjing bandang di Aceh Tengah, Selasa (13/05/2020) (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang menerjang Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, pada Rabu 13 Mei 2020. Banjir dipicu intensitas hujan yang tinggi. 

Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banda Aceh terus melakukan upaya penanganan darurat pascabanjir bandang yang menerjang dua desa di Kabupaten Aceh Tengah.

"BPBD memastikan keselamatan warga dan pelayanan dasar bagi mereka yang mengungsi," tulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran pers diterima, Kamis (14/5/2020).

Radityo mengatakan, BPBD Kabupaten Aceh Tengah telah mendirikan pos komando untuk menangani situasi darurat pascabencana. Para pengungsi ditampung di tempat pengungsian yang berlokasi di SD Negeri 3 Kebayakan.

"Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Aceh Tengah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi asupan gizi para penyintas," jelas Raditya.

Hingga Rabu, 13 Mei kemarin, pukul 23.39 WIB, pemda setempat mengatkan telah menyalurkan bantuan kepada warga serta mengerahkan alat berat. Alat berat tersebut akan segera melakukan pembersihan material banjir bandang.

Selain itu, pemerintah daerah yang dimotori BPBD dibantu personel TNI, Polri dan Tagana juga bekerja sama untuk memastikan proses evakuasi dan pembersihan material longsor, terutama pada akses jalan. Akses jalan Takengan – Bireueun kini telah dibuka dan berjalan normal kembali.

Sebelumnya hujan deras yang turun mengakibatkan banjir bandang di Desa Paya Tumbi Induk dan Paya Tumpi Baru, seperti di Kampung Pinangan dan Gunung Balohen.

Kondisi saat ini, di Kecamatan Bebesan, desa yang terdampak di Desa Daling. Jalan Desa Daling tertimbun material lumpur. Namun, jalan tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.

Menurut data sementara, dilaporkan ada empat korban luka-luka dari Desa Paya Tumbi Baru. Sedangkan satulainnya dari Desa Paya Tumbi Induk. Warga yang mengungsi kini ditempatkan di SDN 3 Kebayakan berjumlah 10 KK (33 jiwa), sedangkan sekitar 15 KK (56 jiwa) mengungsi ke rumah saudara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

31 Unit Rumah Rusak Berat

Sementara itu, penanganan darurat pascabanjir juga dilakukan di wilayah Bener Meriah. Sebelumnya diberitakan bahwa banjir bandang terjadi, Rabu, 14 Mei kemarin pukul 15.00 WIB.

Tiga kecamatan terdampak banjir tersebut, yakni Kecamatan Bukit (Desa Mutiara Baru), Kecamatan Mesidah (Cemparam/Pakat Jeroh) dan Permata (Desa Wih Tenang Toa).

Putusnya jembatan penghubung Desa Wih Tenang Toa dan Dusun Bakongan, menyebabkan akses menuju Dusun Bakongan putus total dan tidak dapat dilalui roda dua maupun roda empat.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bener Meriah, unsur pemerintah terkait lain dan TNI/Polri dibantu masyarakat setempat membersihkan lumpur yang memasuki rumah warga. Mereka membersihkan material kayu yang menumpuk di jalan.

Sementara, untuk Kecamatan Permata Desa Weh Tenang Toa sampai saat ini belum bisa dilalui roda dua maupun roda empat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya