BMKG: Bibit Siklon Tropis di Samudera Hindia Barat Daya Sebabkan Hujan Angin di Jakarta

Keberadaan bibit siklon tropis “98S” mengakibatkan pertumbuhan awan hujan di sekitarnya, antara lain di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 21 Mei 2020, 12:44 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2020, 12:44 WIB
pertumbuhan bibit siklon tropis dengan kode “98S” yang berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu.
pertumbuhan bibit siklon tropis dengan kode “98S” yang berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu menyebabkan hujan angin di sejumlah wilayah.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta memantau pertumbuhan bibit siklon tropis dengan kode “98S” yang berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu.

"Berdasarkan analisis tanggal 21 Mei 2020, pukul 07.00 WIB, bibit siklon tersebut berada di 6,8 LS dan 93,0 BT, atau sekitar 1.072 km barat daya Bengkulu," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/5/2020).

Saat ini, bibit siklon tropis “98S” memiliki tekanan udara minimum di pusatnya 1.000 hPa dengan kecepatan angin maksimum berkisar antara 25 hingga 30 knot. Bibit siklon tropis “98S” diprakirakan berpotensi menjadi siklon tropis dalam enam hingga 12 jam ke depan dengan pergerakan ke arah tenggara-selatan menjauhi wilayah Indonesia.

Keberadaan bibit siklon tropis “98S” mengakibatkan pertumbuhan awan hujan di sekitarnya, antara lain di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

"Masyarakat diimbau waspada karena diprakirakan daerah-daerah tersebut berpotensi terkena dampak berupa hujan lebat dan angin kencang di sebagian wilayahnya," katanya.

Selain itu, potensi gelombang laut dengan ketinggian lebih dari tiga meter diprakirakan terjadi di wilayah perairan barat Kepulauan Nias hingga barat Mentawai, Perairan Bengkulu-Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa, dan Samudra Hindia selatan Jawa hingga selatan NTB.

"Nelayan dan kapal yang melintas diimbau untuk waspada dan berhati-hati. Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati pada potensi hujan lebat yang dapat menimbulkan dampak, seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang," tambah dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya