Liputan6.com, Jakarta - Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan.
Penangkapan terduga teroris itu terjadi di wilayah Laktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pukul 07.10 Wita pada Jumat, 5 Juni 2020.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menyebut, terduga teroris tersebut berinisial AS.
Advertisement
"Berdasarkan hasil penyelidikan AS termasuk dalam anggota JAD Kalimantan Selatan," tutur Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 8 Juni 2020.
Tak hanya AS, polisi juga menangkap TA, terduga teroris yang memiliki hubungan dengan pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan.
Berikut deretan fakta penangkapan terduga teroris pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Otak Penyerangan
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di wilayah Baru Gelang, Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Dia merupakan otak dari penyerangan Polsek Daha Selatan yang menewaskan seorang anggota polisi.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menyampaikan, pada Jumat 5 Juni 2020 pukul 07.10 Wita. Terduga teroris tersebut berinisial AS.
"Berdasarkan hasil penyelidikan AS termasuk dalam anggota JAD Kalimantan Selatan," tutur Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 8 Juni 2020.
Advertisement
Ikut Merencakan Penyerangan dan Baiat Anggota JAD Lain
Menurut Awi, AS berperan memberikan ide kepada tim amaliyah untuk aksi penyerangan dengan target anggota polisi dan kantor polisi.
"AS mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliyah penyerangan Polsek Daha Selatan dan telah membaiat empat anggota lainnya yakni MZ, N, AR dan AS," jelas Awi.
TA Jadi Pemasok Senjata dan Pemodal
Tak hanya AS, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap terduga teroris yang memiliki hubungan dengan pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, sekaligus pemasok senjata tajam jenis katana yang identik digunakan para samurai Jepang.
Awi menyampaikan, terduga teroris itu berinisial TA (24).
TA ditangkap di wilayah Laktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Jumat, 5 Juni 2020 pukul 00.45 Wita.
"TA berperan dalam membentuk tim kecil JAD atau tim amaliyah, memberikan uang Rp 500 ribu untuk pembuatan pedang Samurai, juga telah membaiat anggota JAD Kalsel," tutur Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 8 Juni 2020.
Advertisement
Punya Keterikatan dengan Terduga Penyerang
Awi kemudian menyebut, TA mengetahui dan turut merencanakan aksi amaliyah penyerangan Polsek Daha Selatan bersama terduga teroris lainnya berinisial AS.
TA juga telah membaiat lima anggota lainnya berinisial MZ, AR, AS, AN, dan MR.
"Berdasarkan hasil penyelidikan dapat disimpulkan bahwa dua orang terduga teroris yang ditangkap atas nama AS dan TA memiliki keterkaitan dengan AR yang melakukan penyerangan Polsek Daha Selatan," kata Awi.