Liputan6.com, Jakarta - Hari Anak Nasional diperingati pada hari ini, Kamis (23/7/2020). Peringatan kali ini begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebab digelar secara virtual.
Tema peringatan Hari Anak Nasional 2020 adalah "Anak Terlindungi, Indonesia Maju" dengan tagline "Anak Indonesia Gembira di Rumah!".
Baca Juga
Berbagai ucapan, pesan, serta harapan pun disampaikan oleh para tokoh. Salah satunya dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.
Advertisement
Dalam kesempatan Hari Anak Nasional 2020 ini, Bintang berpesan kepada seluruh anak Indonesia, meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 anak-anak diminta tetap memanfaatkan waktu luang secara maksimal untuk belajar.
"Manfaatkan waktu di rumah dengan hal-hal yang positif, kreatif dan inovatif. Jadikan waktu luang untuk terus belajar dan mengembangkan diri dengan hati yang gembira," ucap Bintang dalam perayaan Hari Anak Nasional secara virtual, Kamis (23/7/2020).
Tak hanya Bintang, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga turut menyampaikan pesan khusus kepada anak-anak Indonesia.
Jokowi juga menyebut, anak-anak harus mendapat perlindungan. Sebab, anak-anak adalah harapan masa depan agar Indonesia lebih maju.
Berikut ragam ucapan, pesan, serta harapan para tokoh nasional mulai dari gubernur, menteri, hingga Presiden Jokowi dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2020 dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong anak-anak Jatim tetap optimistis dan semangat dalam meraih cita-cita sekalipun Indonesia masih dalam situasi pandemi.
Saat peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2020, Khofifah berpesan agar anak-anak di Jatim tetap melakukan berbagai kegiatan positif dan produktif.
Akan tetapi, dengan tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19 yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, serta rajin cuci tangan.
"Tetap semangat, tetap sehat. Jangan putus asa, jaga terus semangat meraih cita-cita setinggi langit. InsyaAllah situasi ini bisa segera berakhir," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis (23/7/2020).
Menurut Khofifah, anak-anak rentan mengalami stres selama pandemi setelah mereka terpaksa membatasi kegiatannya untuk belajar, bermain, dan beribadah dari rumah.
"Ini harus menjadi perhatian kita semua. Awalnya mungkin gembira karena bisa dirumah, tapi lambat laun pasti bosan juga karena mereka tidak bisa bermain dan belajar dengan teman-teman sebayanya," ucap dia.
Oleh karena itu, lanjut Khofifah, peran orangtua sangat besar dalam membantu anak-anak menyiasati kondisi ini. Jangan sampai orangtua lepas tangan dan acuh.
"Di masa pandemi ini butuh kerja sama dan kolaborasi antara guru, orangtua, dan juga siswa. Dengan begitu semangat belajar anak-anak tetap dapat terjaga," tutur dia.
Khofifah mengungkapkan, peringatan Hari Anak Nasional selayaknya menjadi momentum bersama untuk memberi perlindungan ekstra kepada anak-anak di masa pandemi Covid-19 ini.
Tidak hanya dari situasi belajar-mengajar yang dinilai membosankan dan menguras energi, tetapi juga dari kemungkinan anak-anak mendapatkan kekerasan dan eksploitasi dari orang dewasa.
"Jujur diakui jika situasi ini juga membuat banyak orang dewasa atau orang tua stres, dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan mengalami kekerasan fisik, psikis, bahkan seksual," tutup dia.
Untuk mencegah ini terjadi, tambah Khofifah, maka masyarakat perlu lebih aktif sebagai pelopor dan pelapor kasus kekerasan anak agar setiap anak dapat terlindungi.
Advertisement
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak seluruh orangtua peduli terhadap anak-anak meski dalam kondisi sulit saat pandemi Covid-19. Ajakan itu ia sampaikan secara daring saat mengikuti peringatan Hari Anak Nasional.
"Dalam peringatan Hari Anak ini kita diingatkan oleh negara untuk peduli, untuk menyayangi, melindungi anak-anak kita, apalagi di masa pandemi ini," ujar Anies, Kamis (23/7/2020).
Anies yang hadir ditemani oleh sang istri Fery Farhati menuturkan, kepedulian terhadap anak-anak tidak hanya tanggung jawab orangtua kandung saja. Seluruh masyarakat, dituntut peduli dengan keselamatan anak.
Misalnya saja, menyapa anak atau menegur anak jika mereka bermain di lokasi yang berisiko membahayakan keselamatan.
Dengan adanya kepedulian dari masyarakat, Anies meyakini hal itu akan berdampak dengan meningkatnya kebahagiaan anak-anak.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga berpesan kepada anak-anak agar selalu bahagia meski aktivitas di luar rumah dibatasi saat ini akibat virus Corona yang belum terkendali.
"Jadilah anak yang ceria, jadilah anak yang bahagia, jadilah anak-anak yang selalu menikmati masa pertumbuhan ini," pesan Anies.
Ia memahami kondisi saat ini memberikan rasa bosan melampaui rasa bosan yang dibayangkan anak-anak, namun Anies mengajak agar orangtua terus saling berkolaborasi dengan anak. Tujuannya untuk menciptakan rasa ceria selama beraktivitas di rumah.
Dia juga berpesan kepada anak-anak agar terus mencoba dan melakukan hal baru. Dan bagi orang tua, pesan Anies, agar tidak membatasi kreativitas anak-anak saat mencoba hal baru.
"Mari kita membangun kebersamaan, saling support, saling dukung. Buat orangtua masa pandemi ini bukan pekerjaan yang mudah, mendidik di rumah itu sulit," jelas Anies.
Menteri PPPA
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga berpesan kepada seluruh anak Indonesia, meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 anak-anak diminta untuk tetap memanfaatkan waktu luang secara maksimal untuk belajar. Hal ini dikatakan Bintang dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020.
"Manfaatkan waktu di rumah dengan hal-hal yang positif, kreatif dan inovatif. Jadikan waktu luang untuk terus belajar dan mengembangkan diri dengan hati yang gembira," ucap Bintang dalam perayaan Hari Anak Nasional secara virtual, Kamis (23/7/2020).
Menteri PPPA juga mengingatkan anak Indonesia bahwa mereka tidak sendirian menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Para guru, orangtua dan kawan-kawan lain juga berusaha beradaptasi dalam tatanan lingkungan yang baru selama pandemi melanda.
"Bunda yakin kondisi sulit ini tidak akan menjadi hambatan bagi kalian untuk meraih cita-cita melainkan justru menjadikan tantangan untuk berpikir kreatif dan pantang menyerah," ucap dia.
HAN kali ini begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab peringatan Hari Anak Nasional 2020 digelar secara virtual.
"Pandemi Covid-19 memang membatasi ruang gerak kita semua, tetapi tidak membatasi semangat kita dalam merayakan hari yang spesial untuk seluruh anak di Indonesia," ucap Bintang.
Acara perayaan HAN 2020, kata Menteri PPPA dihadiri oleh anak-anak dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.
"Perayaan kali ini kita berjarak tapi dekat di hati melalui aplikasi Zoom dan Youtube," tegas Bintang.
Advertisement
Menkeu Sri Mulyani
Perayaan Hari Anak bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984.
Di tengah situasi yang sulit akibat pandemi, banyak anak-anak yang harus terus mewujudkan cita-citanya. Belajar dari rumah secara mandiri, dengan segala semangat dan fasilitas yang ada. Tak jarang, beberapa mungkin ada yang harus menempuh perjalanan sedikit jauh untuk memperoleh akses internet untuk pembelajaran virtual.
Untuk itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyapa seluruh anak-anak Indonesia. Ia berpesan agar anak-anak tak turut larut dalam situasi sulit ini. Sri Mulyani ingin anak-anak tetap semangat untuk mewujudkan cita-cita mereka.
Mengutip dari laman Instagram pribadi Menkeu, berikut isi pesan cinta Sri Mulyani untuk Anak-anak hebat di seluruh Indonesia di Hari Anak Nasional:
PESAN untuk anak-anak hebat di seluruh Indonesia yang kusayangi dan banggakan
Apa kabarmu?
Tentunya tak mudah menjalani hari-hari belajar mandiri selama pandemi.
Pastilah kalian tidak bisa bermain bebas dengan teman-teman di kelas.
Ya, pandemi Covid-19 bukanlah cerita indah, dunia tempatmu bermain dan belajar sementara waktu ditutup atau dibatasi aturan penggunaan masker dan jaga jarak diri.
Jika karena pandemi kini waktu bertemu bersama ayah bunda jadi leluasa, maka bersyukurlah. Jika kamu rindu melihat dunia di luar sana, bersabarlah.
Bermainlah dulu hanya di tempatmu bersama ayah, bunda, kakak atau adikmu. Bebaskanlah pikiran dan kreativitas meski waktu dan ruang terbatas.
Tetaplah bercita-cita tinggi untuk masa depanmu nanti.Berharap dan berdoalah agar pandemi ini segera pergi.
Ingatlah masa-masa ini sebagai sejarah hidupmu ke depan dimana kalian bertahan, belajar bangkit, dan menjadi pahlawan dalam kehidupan.
Tetap ceria dengan caramu dan semangati orang-orang di sekitarmu.
Kalian harapan ayah dan bunda,Kalian harapan bangsa,Kalian masa depan Indonesia,Selamat Hari Anak Nasional 2020Anak Terlindungi, Indonesia Maju
Wapres Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap anak-anak Indonesia tetap bergairah menjalani gaya belajar di rumah kala pandemi Covid-19. Pesan ini diutarakan Ma'ruf Amin untuk memperingati Hari Anak Nasional 2020.
"Meskipun kurang nyaman, bukan berarti harus bersedih dan berputus asa," kata Ma'ruf dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Ma'ruf Amin menyakini, Hari Anak Nasional menjadi momentum bagi penerus bangsa untuk saling melindungi. Dia berharap, anak Indonesia bisa saling mencegah potensi penularan Covid-19.
"Ini saatnya anak-anak Indonesia saling menjaga satu sama lain agar tidak tertular Covid-19, sehingga wabah ini dapat segera berakhir," harap Ma'ruf Amin.
Ma'ruf mewanti kepada para anak Indonesia untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Termasuk, kepada para guru dan orangtua para anak agar bisa terus mengingatkan dan membimbing anak Indonesia.
"Bimbing mereka agar menjadi anak-anak Indonesia yang cerdas, sehat, dan gembira. Selamat Hari Anak Nasional," Ma'ruf menandasi.
Advertisement
Presiden Jokowi
Melalui akun instagram pribadinya @jokowi, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, saat ini lebih dari 70 juta anak-anak terkena dampak pandemi virus Corona Covid-19. Kini, mereka tak lagi bisa leluasa bermain dan belajar seperti dulu.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh tepat pada hari ini, Kamis (23/7/2020).
"Lebih dari 70 juta anak Indonesia hari-hari ini ikut merasakan dampak pandemi global Covid-19. Mereka tak bebas bermain bersama kawan sebaya. Sebagian mereka harus belajar dari rumah," tulis Jokowi.
Meski begitu, Jokowi menegaskan, anak-anak harus mendapat perlindungan. Sebab, anak-anak adalah harapan masa depan agar Indonesia lebih maju.
"Bagaimana pun anak-anak adalah masa depan bangsa ini. Mereka harus dapat perlindungan. Di pundak merekalah, terpanggul harapan akan Indonesia yang maju," ucap dia.
Jokowi dan sang istri, Iriana mengaku selalu bersemangat bekerja setiap melihat senyum anak-anak Indonesia.
Jokowi mengatakan rasa lelahnya saat menjalankan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari menjadi tak terasa ketika melihat senyum anak-anak Indonesia di manapun mereka berada. Bahkan, kata dia, rasa letih seketika berubah menjadi semangat baru.
"Setiap saya dan Ibu Iriana berkunjung ke daerah baik itu ke Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, Nusa Tenggara, ke manapun di Tanah Air ini ada satu hal yang selalu membuat saya dan Ibu Iriana semangat bekerja, yaitu melihat senyum anak-anak di Indonesia," ucap Jokowi dalam keterangan pers Sekretariat Presiden.
Jokowi dan Iriana mengaku bahagia dapat menyapa anak-anak dari seluruh penjuru tanah air dalam peringatan HAN 2020.
Meskipun, peringatan HAN tahun ini hanya dilakukan secara virtual akibat pandemi Covid-19 dan mengharuskan masyarakat membatasi aktivitas di luar rumah.