Antusiasnya Penyuluh Kostratani Banyuasin Mengikuti ToT Pertanian Cerdas Iklim

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan SIMURP diharapkan bisa mendukung program utama Kementan, yaitu pengembangan Kostratani.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2020, 14:49 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 08:43 WIB
kostratani
Suasana pelatihan Training of Trainer (TOT) Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) proyek SIMURP Kementan yang digelar 10-14 Agustus 2020 di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Para penyuluh di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, antusias mengikuti pelatihan Training of Trainer (TOT) Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) proyek Strategic Irrigation Modernization And Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), yang digelar 10-14 Agustus 2020 di SMKPP Sembawa. Kegiatan yang dilangsungkan dengan protokol ketat pencegahan Covid-19, dibuka Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan.

Kecamatan Karang Agung Ilir di Kabupaten Banyuasin dipilih sebagai salah satu kecamatan yang akan menjadi percontohan penerapan pertanian CSA seluas 9.700 hektare dalam empat tahun ke depan. Didampingi penyuluh dan POPT, Karang Agung Ilir siap mendukung CSA SIMURP.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sendiri dalam sambutan tertulisnya mengatakan SIMURP diharapkan bisa mendukung program utama Kementan, yaitu pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).

"Pengembangan Kostratani jangan hanya menunggu saat bantuan datang, tetapi kita juga harus mampu menggerakkan Kostratani dalam kondisi apa pun untuk membantu peningkatan produksi dan pendapatan petani," tutur Mentan SYL.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.

"Daerah melalui Dinas Pertanian Provinsi (Kostrawil) dan Kabupaten (Kostrada) harus bersama-sama mendorong BPP agar bertransformasi menjadi BPP Kostratani, serta mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai pusat pembangunan pertanian, juga pusat data dan informasi," tuturnya.

ToT CSA SIMURP sendiri digelar untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta pelatihan terkait penerapan teknologi pertanian cerdas iklim. Tepatnya melalui peningkatan IP, produksi dan produktivitas untuk mendukung pertanian berkelanjutan.

Pelatihan ini juga mempersiapkan peserta TOT sebagai fasilitator kegiatan Trainer of Farmers (ToF). CSA dilakukan sebagai antisipasi dampak perubahan iklim global di antaranya suhu rata-rata bumi yang semakin meningkat, kekeringan yang semakin sering, juga perubahan iklim yang sulit diprediksi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Meningkatkan Pengetahuan Penyuluh

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) BPPSDMP Leli Nuryati berharap, agar pelatihan TOT dapat memberikan manfaat kepada penyuluh dalam meningkatkan pengetahuan dan turut berdampak pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian melalui pertanian cerdas iklim.

"Peserta harus serius dan memanfaatkan momen pelatihan ToT CSA SIMURP dengan sungguh-sungguh dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh penyuluh," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadistan TPH Provinsi Sumatera Selatan juga mengharapkan agar pelatihan ToT CSA SIMURP dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme peserta pelatihan untuk diaplikasikan di tengah masyarakat.

ToT CSA SIMURP Provinsi Sumatera Selatan juga menghadirkan narasumber Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumsel dan para Fasilitator TOT meliputi Penyuluh Pertanian, Dosen, Guru, dan Widyaiswara.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya