Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya kini tengah menyelidiki dugaan keterlibatan masyarakat sipil dalam kasus penyerangan dan perusakan di Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu 29 Agustus 2020 dini hari lalu.
"Kita masih terus mendalami apakah kemungkinan ada keterlibatan orang sipil di sini, nanti ada domainnya Polda Metro Jaya. Kita tunggu saja dulu," kata Kepala Bidang Humas Kombes Yusri Yunus di kantornya, Selasa (1/9/2020).
Polda Metro Jaya belum bisa mengungkapkan nilai kerugian yang ditimbulkan dalam kasus penyerangan Polsek Ciracas. Saat ini, petugas gabungan Polri dan TNI tengah mendatanya.
Advertisement
"Masih didata semuanya sama tim terpadu ini, masih dilakukan pendataan berapa (nilai kerugiannya)," ujar Yusri.
Insiden penyerangan dan perusakan di Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur terjadi pada Sabtu pukul 01.45 WIB. Penyerangan diduga dilakukan oleh sekitar 100 orang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
31 Anggota TNI Diperiksa
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, mengatakan, total sudah diperiksa 31 anggota TNI terkait penyerangan Polsek Ciracas, Sabtu 29 Agustus 2020 dini hari.
Hal ini disampaikannya saat konferensi pers di Mabes AD bersama jajarannya, Minggu (30/8/2020).
Menurut Andika, 31 prajurit yang diperiksa adalah bagian pengembangan awal insiden penyerangan Polsek Ciracas tersebut.
"Kami yakin 31 ini bagian pengembangan pertama," jelas Andika.
Dia merasa yakin, jumlah yang terlibat penyerangan Polsek Ciracas tersebut, akan jauh lebih banyak lagi. Bahkan dia memperkirakan, jumlahnya bisa saja mencapai 100 orang.
"Kami akan terus dan tidak akan menyerah," ungkap Andika.
Adapun, dari 30 anggota, 12 sudah diperiksa dan ditahan. "12 orang ditahan di Polisi Militer Kodam Jaya Guntur," ungkap Andika.
Sedangkan, lanjut dia, ada 19 orang lainnya, masih akan diperiksa.
"Ada 19 prang lain yang sudah ada indikasi dan saat ini ada proses pemanggilan. Total 31 prajurit," tutup Andika.
Advertisement