2021, Prabowo Tanami Singkong 30.000 Hektare Lahan di Kalimantan Tengah

Prabowo Subianto menargetkan 30 ribu hektare lahan di Kalimantan Tengah untuk tanaman singkong.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Sep 2020, 15:10 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 15:10 WIB
Prabowo Rapat Perdana DPR
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat perdana Komisi I bersama Menhan Prabowo ini membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sekaligus koordinator proyek lumbung pangan nasional atau food estate, menargetkan 30 ribu hektare lahan di Kalimantan Tengah untuk tanaman singkong, pada 2021.

Hal ini sebagai pemetaan rencana jangka pendek dalam memenuhi target lumbung pangan nasional yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Adapun ini disampaikan Prabowo usai mengikuti rapat terbatas soal lumbung pangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/9/2020).

"Rencana roadmap dari kita mulai petunjuk beliau harus di Kalimantan Tengah, rencana singkong ya kita mulai, kita akan mulai 2021," kata Prabowo.

Menurut dia, kesiapan untuk menggarap lahan didukung oleh peran Gubernur Kalimantan Tengah, yang memastikan lahan di daerahnya siap diolah.

Karenanya, target Prabowo ke depan sebagai koordinator proyek ini adalah membuka lahan hingga 1,4 juta hektare hingga akhir tahun 2025.

"Jadi selanjutnya sampai 2025 meningkat terus sasaran kita akhirnya adalah sampai 1,4 juta di akhir 2025," ungkap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Alasan Memilih Singkong

Prabowo beralasan, singkong dipilih sebagai komoditas lumbung pangan karena bisa menjadi tepung.

Diketahui, tepung adalah bahan utama daripada kebutuhan pangan nasional.

"Tepung bisa untuk roti, juga mie, dan Indonesia itu konsumen mie kedua terbesar di dunia," jelas Prabowo.

Selain itu, menurut dia, langkah ini diambil agar Indonesia tidak selalu tergantung dengan persediaan dari luar negeri.

"Dan kita ingin menjamin bahwa kita tidak tergantung dari persediaan luar negeri, saya kira intinya itu. Jadi kita optimistis kita akan bekerja dengan baik," Prabowo menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya