BPBD Imbau Camat dan Lurah di DKI Waspadai Ancaman Cuaca Ekstrem

BPBD DKI mengimbau operasi perangkat daerah (OPD) mengantisipasi adanya banjir dengan menyiagakan PPSU dan Satgas banjir.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2020, 01:20 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2020, 01:20 WIB
Perjuangan Petugas Damkar Evakuasi Anak-Anak Korban Banjir
Petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi anak-anak korban banjir dengan menggunakan ban di kawasan Karet Pasar Baru Barat, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Banjir yang terjadi sejak subuh akibat luapan Kanal Banjir Barat tersebut merendam ratusan rumah hingga setinggi dua meter. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini adanya potensi cuaca ekstrem akibat dari iklim La Nina. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD DKI Sabdo Kurnianto, menyampaikan, peringatan dini ini bersumber dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), agar masyarakat lebih waspada dan mempersiapkan diri.

Sabdo pun mengimbau operasi perangkat daerah (OPD) mengantisipasi adanya banjir dengan menyiagakan PPSU dan Satgas banjir.

"Kami juga telah mengimbau kepada OPD terkait, para Camat dan Lurah daerah rawan banjir atau longsor agar turut mengantisipasi dengan menyiagakan PPSU dan Satgas Banjir atau Dinas SDA Kecamatan," kata Sabdo, Sabtu (3/10).

Selain itu, berdasarkan keterangan tertulis dari BMKG, hingga akhir September 2020 terpantau anomali iklim La Nina sedang berkembang.

Herizal, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, mengungkapkan, BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Curah Hujan di Atas Normal

Jika dilihat dari catatan historis, La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya. Namun, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.

Pada bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera. Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya