Ma'ruf Amin Minta Pendidik Kembangkan Pembelajaran Adaptif di Masa Pandemi

Ma'ruf Amin berpandangan, kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat bervariasi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Okt 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 07:48 WIB
Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), mengembangkan sistem pembelajaran adaptif di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.

"Ini penting guna mencetak para guru yang mampu beradaptasi dengan baik dalam bekerja maupun belajar secara lebih kreatif dan inovatif di masa pandemi," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Peran LPTK, dalam siaran pers yang diterima Rabu (7/10/2020).

Menurut dia, metode pembelajaran adaptif juga berguna untuk menghadapi era teknologi 4.0, di mana hampir semua aspek didukung kemampuan digital.

"Guru dapat menyajikan bahan ajar yang sesuai dengan metode pembelajaran jarak jauh yang efektif," kata dia.

Ma'ruf berpandangan, kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat bervariasi. Dia mencontohkan, hanya ada 10 persen guru bukan PNS dan 6,7 persen guru PNS yang belum memiliki gelar sarjana (S-1).

Selain itu lembaga pendidikan antardaerah belum seluruhnya memiliki standar mutu yang sama

"Hal itu tidak hanya antardaerah saja, tetapi juga antarlembaga pendidikan," kata Ma'ruf Amin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tanamkan Jiwa Nasionalisme

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Biro Pers Sekretariat Wapres)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Biro Pers Sekretariat Wapres)

Ma'ruf mendorong, LPTK tidak sebatas pembelajaran akademik, namun juga terus menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada para guru.

"Hal ini mutlak untuk kita pahami bersama karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras," harap dia.

Oleh sebab itu, lanjutnya, tugas semua lapisan masyarakat agar teguh berpegang pada kesepakatan para pendiri bangsa, untuk mendirikan sebuah negara yang mengakomodasi dan menjamin kemajemukan tersebut.

"Itulah sebabnya mengapa bentuk negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika," tandas Ma'ruf.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya