7 Hal Terkait Instruksi Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat

Jokowi pun langsung meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani agar merealokasi anggaran lain untuk ketersediaan vaksin Covid-19 gratis.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Des 2020, 10:32 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 10:32 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pernyataan resmi terkait penetapan Mensos Juliari Batubara sebagai tersangka dugaan korupsi bansos Covid-19. (Dok Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memutuskan untuk menggratiskan vaksin Covid-19 ke masyarakat Indonesia.

Menurut Jokowi, keputusan tersebut diambil setelah menerima masukan dari masyarakat dan mengalkulasi ulang keuangan negara.

"Saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi, gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," ujar Jokowi di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 16 Desember 2020.

Setelah itu, Jokowi langsung meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani agar merealokasi anggaran lain untuk ketersediaan vaksin Covid-19 gratis.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, dengan gratisnya vaksin Covid-19, maka tidak akan ada alasan bagi masyarakat untuk tidak disuntik.

"Sehingga, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," kata Jokowi.

Berikut 7 hal terkait Jokowi memutuskan memberikan vaksin Covid-19 gratis ke masyarakat dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diputuskan Usai Terima Masukan Masyarakat

Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan secara virtual peringatan HUT ke-56 Partai Golkar menyebut, pandemi COVID-19 membuat kontraksi ekonomi di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia, Sabtu (24/10/2020). (Biro Sekretariat Presiden/Kris)

Presiden Jokowi memutuskan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan kepada masyarakat secara gratis. Hal ini diputuskan setelah menerima masukan dari masyarakat dan mengkalkulasi ulang keuangan negara.

"Saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi, gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," ujar Jokowi di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 16 Desember 2020.

 


Minta Sri Mulyani Siapkan Anggaran

Sah, Jokowi Teken Aturan THR dan Gaji ke-13 PNS
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla, Menkeu Sri Mulyani, MenPANRB Asman Abnur, dan Seskab Pramono Anung saat memberi keterangan terkait THR di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menindaklanjuti keputusannya, Jokowi meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani merealokasi anggaran lain untuk ketersediaan vaksin Covid-19 gratis.

"Saya juga menginstruksikan dan memerintahkan Menteri Keuangan untuk memprioritaskan dan merealokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini," kata dia.

 


Minta Jajarannya dan Pemda Prioritaskan Anggaran

Jokowi, Vaksin COVID-19,Vaksin Corona Sinovac, Corona, COVID-19, Corona COVID-19
Jokowi melihat langsung uji klinis Vaksin COVID-19 atau Vaksin Corona Sinovac hari pertama di Bandung. Tampak, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dan Menteri BUMN Erick Tohir mendampingi Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Presiden)

Jokowi lalu memerintahkan jajaran menteri dan pemerintah daerah memprioritaskan anggaran negara 2021 untuk program vaksinasi Covid-19. Dia ingin semua masyarakat dapat menerima vaksin Corona.

"Sehingga, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," ucap dia.

 


Sebut 70 Persen Penduduk Indonesia Harus Disuntik Vaksin Covid-19

Jokowi Tinjau Fasilitas Produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi menyebut setidaknya 182 juta atau 70 persen penduduk Indonesia harus disuntik vaksin Covid-19. Hal ini untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunitas) sehingga pandemi Covid-19 di Tanah Air segera berakhir.

Jokowi mencotohkan apabila hanya 70 persen dalam satu RW yang divaksin, maka mengurangi risiko 30 persen warga lainnya dari virus Corona. Ada pun anak-anak yang dibawah usia 18 tahun tidak diberikan vaksin karena belum ada uji klinisnya.

"Misalnya, dalam lingkungan RW kita, semua tidak 100 persen divaksin semua. Yang anak kecil belum, karena vaksinnya itu belum diujikan," terang Jokowi.

"Artinya, kalau yang bisa divaksin ini sudah kira-kira 70 persen, yang 30 persen ini tidak divaksin, gapapa karena lingkungannya sudah bersih semua," sambung dia.

 


Minta Masyarakat Bersabar

Jokowi Dialog Ekonomi dengan Para Pelaku Pasar Modal
Presiden Joko Widodo saat dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal di BEI, Jakarta, Selasa (4/7). Dalam dialog tersebut, Jokowi meyakinkan para pelaku pasar modal akan investasi di Indonesia yang tumbuh sangat bagus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Jokowi, program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada Januari 2021 dan diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Kendati begitu, Jokowi mengakui program vaksinasi harus dilakukan bertahap mengingat banyaknya penduduk yang disuntik.

"Ini membutuhkan waktu karena yang (disuntik) minimal kurang lebih 67 persen, 70 persen penduduk harus divaksin. Artinya, 182 juta (orang) yang harus divaksin. Bayangkan nyuntik orang 182 (juta) sehari dapat berapa, butuh berapa bulan," ucap dia.

Untuk itu, Jokowi mengatakan masyarakat masih harus menunggu beberapa bulan lagi agar kondisi kembali normal. Dia meminta para pedagang tetap berjualan di masa pandemi Covid-19, meski omzet yang didapat tak banyak.

"Harus tahan banting, tahan cobaan sehingga usaha ini jangan sampai tutup ini yang perlu dijaga. Untungnya sedikit gapapa, tapi dijaga, jangan sampai berhenti," terang dia.

 


Minta Masyarakat Tetap Disiplin 3M

Jokowi
Presiden Jokowi mengingatkan jajarannya mewaspadai peningkatan kasus penularan COVID-19 di banyak negara Eropa, seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Meski vaksin Covid-19 sudah diputuskan akan diberikan secara gratis, tetapi Jokowi tetap meminta kepada masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan 3M.

"Saya ingatkan agar masyarakat terus berdisiplin menjalankan 3M, menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, untuk kebaikan kita semuanya," tegas Jokowi.

 


Kata PT Bio Farma

FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Pekerja memproduksi vaksin COVID-19 di perusahaan Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, 12 Agustus 2020. Pemerintah melalui Bio Farma berupaya untuk memenuhi kebutuhan domestik dengan mempersiapkan sebanyak 15 juta bulk vaksin COVID-19 untuk tahap pertama. (BAY ISMOYO/AFP)

PT Bio Farma menyatakan siap mendukung kebijakan pemerintah yang akan menggratiskan seluruh vaksin Covid-19 untuk masyarakat. Perusahaan plat merah itu mengaku akan melangkah sesuai arahan pemerintah.

"Kami siap mendukung kebijakan pemerintah," kata Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto, saat dihubungi Merdeka.com.

Mengenai regulasi dan distribusi vaksin Covid-19 gratis ini, Bio Farma menyerahkan kepada Kementerian Kesehatan yang berwenang membuat Rancangan Permenkes (RPMK) tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Imunisasi.

"Petunjuk teknisnya nanti dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan," singkat Bambang.


3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh

Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya