Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya, salah satunya disebabkan letak geografis kota Patriot yang bersebelahan dengan Provinsi DKI Jakarta.
Karena menjadi wilayah transisi, pergerakan warga kedua wilayah ini pun tak terelakkan setiap harinya. Hal ini diyakini semakin memicu potensi penyebaran virus Covid-19, sehingga angkanya terus merangkak naik.
"Kasus di Bekasi tinggi karena termasuk wilayah transmisi. Kita tidak bisa larang orang dari Bekasi datang ke Jakarta dan sebaliknya," kata Pepen, Minggu (27/12/2020).
Advertisement
Menurutnya, kasus Covid-19 di Kota Bekasi tidak akan mengalami peningkatan signifikan jika saja letaknya tak berdekatan dengan DKI Jakarta.
Meski demikian, Pemkot Bekasi terus berupaya menekan angka penyebaran virus Corona dengan gencar melakukan rapid dan swab tes massal, serta tracking terhadap orang yang kontak erat dengan pasien positif.
Selain itu, menyediakan sarana dan prasarana medis untuk mendukung kesembuhan pasien, serta menambah ruang perawatan dan isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif yang terus mengalami peningkatan.
"Fasilitas perawatan ada lima rumah sakit milik pemerintah," ujar Pepen.
Rumah sakit yang dimaksud, yakni RSUD Chasbullah Abdulmajid, tiga rumah sakit tipe D dan Rumah Sakit Darurat Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Ada pula beberapa rumah sakit swasta yang ikut menampung pasien Covid-19.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
90 Persen Tempat Tidur RS Terisi
Dari total 1.589 bed di seluruh rumah sakit tersebut, dikatakan Pepen hampir 90 persen sudah terisi pasien Covid-19 sampai dengan minggu ketiga Desember 2020.
"Kemungkinan kami akan menyediakan sekitar 20-30 tempat tidur tambahan ruang isolasi, untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19," paparnya.
Sedangkan untuk Asrama Haji, Bekasi Selatan, yang juga akan dijadikan rumah sakit darurat (RSD), rencananya baru mulai beroperasi pada Januari 2021 mendatang, dengan kapasitas ratusan bed.
Advertisement