3 Fakta soal Vaksinasi Covid-19 ke Jokowi

Sebelumnya, Jokowi memastikan bahwa dirinya akan menjadi yang pertama disuntik vaksin Covid-19. Dia ingin menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 terjamin keamanannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2021, 14:24 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 14:24 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan secara virtual peringatan HUT ke-56 Partai Golkar menyebut, pandemi COVID-19 membuat kontraksi ekonomi di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia, Sabtu (24/10/2020). (Biro Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi virus Corona penyebab Covid-19, secara perdana akan dilakukan pada 13 Januari 2021 mendatang. Pada hari tersebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19 ini. 

Belakangan hal ini dibenarkan oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

"Iya (Rabu, 13 Januari) dan tata cara prosesnya akan dibahas pada Jumat ini," kata Heru kepada wartawan, Selasa, 5 Januari 2021. 

Ada pun vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan kepada Jokowi adalah vaksin Sinovac. 

Sebelumnya, vaksin Covid-19 Sinovac sendiri telah disebar ke sejumlah daerah di Indonesia. Pada Senin, 4 Januari 2021, sebanyak 77.760 vaksin Covid-19 sampai di kantor Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Pada Minggu, 3 Januari 2021 malam, vaksin Covid-19 Sinovac juga tiba di Kota Serang, Banten dan sejumlah wilayah di bagian timur Indonesia. 

Berikut sejumlah fakta terkait penyuntikan vaksin Sinovac Covid-19 kepada Jokowi dihimpun dari Liputan6.com: 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Disiarkan Secara Langsung

Presiden Jokowi akan disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu, 13 Januari 2021 mendatang.

Diketahui, proses penyuntikan perdana vaksin Covid-19 kepada Jokowi nantinya akan disiarkan secara langsung agar masyarakat percaya bahwa vaksin aman digunakan.

"Iya. Biar masyarakat bisa lihat langsung memberikan semangat bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga ikut. Minimal provinsi kota-kota besar juga ikut melanjutkan," jelas Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan, Selasa, 5 Januari 2021. 

Sebelumnya, Jokowi memastikan bahwa dirinya akan menjadi yang pertama disuntik vaksin Covid-19. Dia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 terjamin keamananannya.

"Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama di vaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," tutur Jokowi di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 16 Desember 2020.

 


Disuntik Vaksin Sinovac

Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, vaksin yang akan disuntikkan kepada Jokowi ialah buatan Sinovac.

Terkait mekanisme penyuntikan, Heru menyampaikan akan dibahas lebih lanjut oleh pihaknya pada Jumat, 8 Januari mendatang. 

"Jadi siapa saja mungkin ada perwakilan yang lain dan prosesnya kan enggak sembarang langkah-langkahnya. Hari Jumat kita bahas siapa saja, dari perwakilan masyarakat, (dari) TNI," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengingatkan vaksin Covid-19 Sinovac yang sudah didistribusikan ke sejumlah daerah belum boleh disuntikkan. Sebab, masih belum mengantongi izin penggunaan darurat atau EUA.

"EUA masih berproses, tapi vaksin sudah diberikan izin khusus untuk didistribusikan karena membutuhkan waktu untuk sampai ke seluruh daerah target di Indonesia," ujar Penny kepada wartawan di Jakarta, Senin 4 Januari 2021. 

 


Tak Hanya Jokowi

Terkait penyuntikan vaksin tahap pertama ini, diketahui tak hanya dilakukan kepada Jokowi saja melainkan juga kepada menteri kabinet kerja, perwakilan masyarakat, serta TNI.

Selain itu, Heru memastikan, mekanisme penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Jokowi akan disiarkan secara langsung.

"Iya. Biar masyarakat bisa lihat langsung memberikan semangat, bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga ikut. Minimal provinsi, kota kota besar juga ikut melanjutkan," jelas dia.

 

(Fifiyanti Abdurahman)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya