Jokowi Minta Menteri PUPR Percepat Tender Proyek

Jokowi mencatat sisa paket pekerjaan infrastruktur di Kementerian PUPR masih cukup banyak.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Jan 2021, 11:22 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 11:21 WIB
DIPA Tahun 2020
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menkeu Sri Mulyani menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer Daerah serta Dana Desa Tahun 2020 kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Istana Negara, Kamis (14/11/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mempercepat proses tender proyek. Dia ingin kontrak semua paket pekerjaan sudah diteken pada kuartal I 2021.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara Penandatanganan Paket Tender/Seleksi Dini Kementerian PUPR secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat (15/1/2021).

"Saya minta kepada Menteri PUPR dilakukan percepatan, sehingga di kuartal I semua paket sudah ditenderkan sudah ditandatangani kontraknya," ujar Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden.

"Ini penting dalam rangka menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita," sambung dia.

Dia mencatat sisa paket pekerjaan infrastruktur di Kementerian PUPR masih cukup banyak. Jokowi mengatakan setidaknya ada 209 paket pekerjaan senilai Rp 2,1 triliun telah selesai tender per 15 Januari 2021.

"982 paket dengan nilai Rp 12,5 triliun telah selesai tender dan telah siap ditandatangani pada hari ini dan tadi sudah dilakukan," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Diminta Kerja Lebih Cepat

Presiden Jokowi Resmikan 4 Ruas Tol Trans Jawa
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Seskab Pramono Anung meninjau ruas jalan Trans Jawa seusai peresmian di Jawa Timur, Kamis (20/12). Jokowi meresmikan empat ruas tol Trans Jawa seksi Jawa Timur (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi meminta seluruh jajaran Kementerian PUPR untuk bekerja lebih cepat menyelesaikan paket-paket pekerjaan. Menurut dia, semua pihak harus bekerja dengan cara-cara yang luar biasa di masa pandemi Covid-19 agar dapat memberi daya ungkit kepada ekonomi nasional.

Terlebih, ekonomi Indonesia sempat terkontraksi hingga minus 5,32 persen pada kuartal II dan minus 3,49 di kuartal III 2020 akibat pandemi virus Corona. Untuk itu, semua pihak harus bekerja keras agar ekonomi nasional bisa membaik di kuartal I 2021.

"Kita berharap di kuartal IV 2020 dan kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi kita mengalami rebound," jelas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya