Suasana Majene dan Mamuju Setelah 11 Hari Diguncang Gempa Sulbar

Gempa Majene sempat menyebabkan ekonomi, infrastruktur, sosial serta sektor kesehatan masyarakat di Sulbar sangat terpuruk

oleh Muhammad Ali diperbarui 26 Jan 2021, 06:23 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2021, 06:23 WIB
Rumah Warga Rusak Parah Dihantam Gempa Majene Sulbar
Pengemudi melewati bangunan yang diratakan oleh gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi tersebut. (AP Photo/Yusuf Wahil)

Liputan6.com, Jakarta - Sebelas hari usai gempa magnitudo 6,2 mengguncang Majene pada Jumat dinihari 15 Januari 2021 lalu, roda perekenomian masyarakat di Mamuju dan Majene sudah mulai berjalan. Hal tersebut menyusul telah berfunginya sebagian infrasturuktur di wilayah tersebut.

"Saat ini listrik 97 persen sudah menyala, PDAM sudah 85 persen teraliri, semua SPBU sudah berjalan normal, pusat-pusat perbelanjaan juga mulai bergerak," kata Juru Bicara Satgas Bencana Gempa Bumi Sulbar M Natsir di Mamuju, Senin 25 Januari 2021.

Ia menyampaikan bahwa gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju sempat menyebabkan ekonomi, infrastruktur, sosial serta sektor kesehatan di Sulbar sangat terpuruk.

"Kondisi sekarang ini sudah semakin baik. Pak gubernur mengajak kita yang sudah bisa membuka usahanya, silakan berdagang, silakan membuka tokonya agar masyarakat tidak susah untuk belanja kebutuhan sehari-hari," urainya.

"Bagi masyarakat petani dan pekebun sudah bisa melihat kondisi lahannya untuk bisa dipersiapkan menanam tanaman yang memang sangat dibutuhkan. Begitu juga imbauan kepada para pegawai dan ASN, agar masuk kantor agar dapat melayani masyarakat," tambah Natsir, sekaligus mengklarifikasi pernyataan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar yang menyebut bahwa ia malu menerima bantuan dan meminta warga yang mengungsi agar segera kembali ke rumah masing-masing.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Imbauan Moral

Pernyataan Gubernur Sulbar tersebut menjadi kontroversi dan menjadi perbincangan di media sosial di Sulbar.

Natsir menyebut pernyataan Gubernur Sulbar itu merupakan imbauan moral untuk memberikan optimisme dan motivasi agar masyarakat tidak terlalu terlena dengan musibah gempa tersebut.

Gubernur Sulbar lanjut Natsir, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh donatur yang telah memberikan bantuan dan partisipasi selama musibah gempa bumi, baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang ada di Indonesia.

"Termasuk teman-teman relawan, LSM dan ormas, sekecil apapun pak Gubernur dengan hatinya yang paling dalam menyatakan terima kasih," ungkapnya.

"Ini yang harus saya luruskan bahwa pernyataan pak Gubernur, bukan ungkapan yang sederhana tetapi penuh makna yang dalam, untuk membangun kemandirian kita agar cepat bangkit dari musibah ini," jelas Natsir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya