Liputan6.com, Jakarta - Ribuan ikan tawar yang dibudidayakan di Setu Citongtut, Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor mati mendadak.
Berbagai jenis ikan tawar seperti ikan nila, mujaer, dan gurame diduga mati akibat limbah beracun dari industri.
Baca Juga
"Kejadiannya mulai dari hari Senin, awalnya pada mabok. Cuma paling parah hari ini. Banyak ikan yang mati," ujar Aditya, relawan lingkungan, Selasa (2/2/2021).
Advertisement
Ia meyakini ikan-ikan itu mati akibat tercemar limbah. Sebab, setiap hari setu ini dikontrol oleh sejumlah warga.
"Kita ada komunitas yang memantau di sini, jadi terlihat kejadiannya seperti apa," ujar Aditya.
Kepala Desa Cicadas, Dian Hermawan menduga ribuan ikan mati mendadak akibat tercemar limbah cair beracun. Sebab, dari air Setu Citongtut tercium bau tak sedap.
"Diduga ada perusahaan yang membuang limbah. Kan nggak mungkin juga keluar dari tanah, mengeluarkan limbah beracun," kata Dian.
Meski begitu, Dian belum mengetahui limbah beracun itu berasal. Pada Senin sore, ia bersama anggota DPRD Kabupaten Bogorsempat menelusuri aliran kali kecil yang bermuara ke setu.
"Kita sudah telusuri tapi belum menemukan perusahaan mana yang membuang limbah sembarangan," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Uji Laboratorium
Dia mengaku sudah meminta dinas terkait untuk melakukan pemeriksaan dengan mengambil sempel ikan mati untuk diuji laboratorium. Hal ini guna mengetahui persis penyebab kematian ikan-ikan yang sengaja dipelihara untuk kepentingan warga Desa Cicadas ini.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengundang pemilik perusahaan untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.
“2020 lalu kita pernah membuat nota kesepahaman dengan sejumlah perusahaan agar sama-sama menjaga Setu Citongtut, karena setu itu akan jadi tempat wisata ke depannya. Namun hanya beberapa saja yang baru menandatanganinya,” ujarnya.
Setu Citongtut adalah salah satu setu yang dimanfaatkan warga Desa Cicadas sebagai tempat konservasi ikan tawar, dibawah binaan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor.
Sejak setahun lalu, sudah beberapa kali pembenihan ikan. Terakhir empat bulan lalu menebar benih ikan tawar bantuan dari pihak swasta, Pemkab Bogor hingga dari komunitas pecinta lingkungan.
"Rencana semula kita akan pesta rakyat melibatkan semua warga desa untuk ikut memanen ikan. Namun adanya kejadian ini, rencana kami gagal, hampir semua ikan yang kita pelihara mati," ucapnya.
Advertisement