Harapan Jokowi di Hari Raya Imlek: Semoga Kita Dijauhkan dari Penyakit dan Bencana

Jokowi meyakini Imlek tahun ini tetap memberikan kedamaian untuk masyarakat, meski berlangsung di tengah situasi pandemi Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Feb 2021, 09:57 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2021, 09:45 WIB
Jokowi saat memberi sambutan di Perayaam Imlek Nasional 2020 di ICE BSD Tangerang Selatan, Kamis (30/1/2020).
Presiden Jokowi memberi sambutan di Perayaam Imlek Nasional 2020 di ICE BSD Tangerang Selatan, Kamis (30/1/2020). (Liputan6/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan Tahun Baru Imlek 2572 kepada umat Tionghoa dan Konghucu. Jokowi berharap Imlek yang diperingati di tengah pandemi Covid-19, membawa kebaikan untuk semua masyarakat Indonesia.

"Semoga kita semua tetap dalam semangat persaudaraan serta dijauhkan dari penyakit dan bencana," kata Jokowi melalui akun Twitternya @jokowi, Jumat (12/2/2021).

Dia menyadari bahwa Tahun Baru Imlek kali ini berbeda dari sebelumnya karena diperingati di masa pandemi virus corona. Namun, Jokowi meyakini Imlek tahun ini tetap memberikan kedamaian untuk masyarakat.

"Hari raya Imlek ini kita tak leluasa untuk merayakannya dengan sukacita bersama-sama. Tapi semua itu tak mengurangi rasa syukur atas limpahan kedamaian dan cinta kasih dalam keluarga," ujar dia.

Sebelumnya, pemerintah meminta agar peringatan Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, yang jatuh pada 12 Februari 2021, dapat dilakukan dengan cara sederhana. Dia mengimbau agar perayaan Imlek di tengah pandemi Covid-19 lebih memanfaatkan teknologi yang ada.

"(Peringatan Imlek) Cukup dengan cara yang sederhana. Tidak ada mercon, barongsai, bagi angpau secara terbuka. Angpaunya cukup dikirim melalui kiriman-kiriman misalnya pakai ojol (ojek online) atau pakai apa silakan," tutur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dikutip dari siaran persnya, Rabu (10/2/2021).

Dia mengingatkan bahwa peringatan Imlek tahun ini bertepatan dengan masa pandemi Covid-19. Muhadjir tak ingin perayaan Imlek justru berdampak negatif terhadap upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dirayakan dengan Sederhana

Sembahyang Malam Imlek di Masa Pandemi
Warga keturunan Tionghoa menyalakan lilin usai sembahyang malam Imlek di Klenteng Boen San Bio Tangerang, Kamis (11/2/2021). Meskipun di tengah pandemi Covid 19 sembahyang Imlek 2572 dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan membatasi jumlah warga yang sembahyang (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut dia, perayaan di luar ruangan berpotensi mengundang kerumunan massa cukup besar. Hal tersebut tak boleh terjadi dan harus diantisipasi, sebab kerumunan massa berpotensi menimbulkan klaster penyebaran Covid-19 baru.

"Karenanya, pemerintah mengharapkan agar peringatan Imlek tahun ini bisa dirayakan dengan cara yang sederhana, tidak semarak, dan memaksimalkan teknologi dalam melakukan perayaan" jelas Muhadjir.

Strategi Khusus Tekan Kasus Covid-19 Saat Libur Imlek

Infografis Strategi Khusus Tekan Kasus Covid-19 Saat Libur Imlek. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Strategi Khusus Tekan Kasus Covid-19 Saat Libur Imlek. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya