Jokowi Targetkan Vaksin Merah Putih Mulai Produksi Akhir 2021

Dia menyampaikan, setidaknya 182 juta penduduk Indonesia harus divaksin Covid-19 sehingga tercipta herd immunity (kekebalan komunal).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Feb 2021, 04:33 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 04:33 WIB
Presiden Jokowi resmi lantik Ahmad Riza Patria jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Istimewa)
Presiden Jokowi. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah memerintahkan agar produksi vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, yakni vaksin Merah Putih dipercepat. Dia menargetkan vaksin Merah Putih bisa mulai diproduksi pada akhir 2021.

"Saya juga telah memerintahkan untuk mempercepat vaksin kita sendiri, vaksin Merah Putih. Tapi ini ternyata juga memerlukan waktu, mungkin baru akhir tahun insyaAllah bisa diproduksi," jelas Jokowi saat memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan TNI dan Polri Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/2/2021).

Dia menyampaikan, setidaknya 182 juta penduduk Indonesia harus divaksin Covid-19 sehingga tercipta herd immunity (kekebalan komunal). Adapun satu orang akan divaksin sebanyak dua kali.

"Artinya, kita harus menyuntik 364 juta suntikan, bukan angka yang kecil. Karena angka ini akan menghasilkan herd immunity," ucapnya.

Untuk itu, dia menekankan peran TNI dan Polri sangat diperlukan untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19. Hal ini mengingat TNI-Polri memiliki kecepatan dalam merespons setiap ada kedaruratan.

"Saya minta TNI-Polri cepat bergerak membantu vaksinasi agar segera bisa kita selesaikan. Saya juga minta TNI dan Polri mengawal distribusi pengamanan vaksin untuk menuju daerah-daerah," tutur Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan mempersingkat target vaksinasi yang semula 15 bulan menjadi 12 bulan. Jokowi meminta agar Kemenkes setidaknya melakukan vaksinasi Covid-19 minimal 1 juta dosis per hari.

Seperti diketahui, program vaksinasi di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 dimana Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin produksi Sinovac. Untuk tahap awal, vaksinasi diprioritaskan kepada 1,5 juta tenaga kesehatan.

Selanjutnya, vaksinasi Covid-19 tahap dua diberikan kepada petugas layanan publik dan orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. Petugas layanan publik yang dimaksud yakni damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, kepala atau perangkat desa.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Vaksinasi Tahap Dua

Selain petugas layanan publik dan lansia, pemerintah juga memprioritaskan vaksinasi Covid-19 pada pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama dan penyuluh pada tahap dua ini. Kemudian, wakil rakyat, pejabat pemerintah dan ASN, petugas keamanan, petugas pariwisata, hotel, restoran, atlet dan pekerja transportasi publik.

Total sasaran vaksinasi Covid-19 tahap dua mencapai 38.513.446 orang. Sekitar 21 juta di antaranya merupakan lansia, sisanya pekerja layanan publik dan kelompok prioritas lain. Vaksinasi Covid-19 tahap dua mulai dilaksanakan pada pertengahan Februari hingga Mei 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya