Menteri PPPA: Sekolah Tatap Muka Harus Aman Bagi Anak

Bintang mengatakan, Kementerian PPPA tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menjamin keamanan anak-anak yang akan mengikuti sekolah tatap muka.

oleh Mevi Linawati diperbarui 03 Mar 2021, 07:33 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 07:32 WIB
Bahas Kelanjutan RUU P-KS, Menteri PPPA Raker Dengan Komisi  VIII DPR
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmavati saat mengikuti rapat kerja dengan komisi VIII DPR membahas lima program prioritasnya untuk periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengingatkan agar sekolah tatap muka yang direncanakan mulai Juli 2021 dipastikan harus aman bagi anak-anak agar tidak terpapar Covid-19.

Saat ini, Bintang mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menjamin keamanan anak-anak yang akan mengikuti sekolah tatap muka.

"Yang jadi perhatian kita juga bukan hanya dari sisi pendidikan, apalagi sekolah akan tatap muka. Maka ini yang harus kita siapkan," ujar Bintang dalam acara podcast Antara di Jakarta, Selasa, 2 Maret 2021.

Dia menekankan anak-anak Indonesia merupakan generasi penerus bangsa yang harus dilindungi, terutama di masa pandemi. "Pendidikan penting, tapi kesehatan juga penting," kata dia.

Bintang menjelaskan adanya tren klaster Covid-19 keluarga sejak September 2020 membuat Kementerian PPPA diberi mandat khusus membuat protokol kesehatan keluarga.

Sebab menurutnya, meski seseorang di dalam rumah bukan berarti dia aman dari penyebaran Covid-19. Padahal penyebaran virus tersebut di dalam rumah patut diwaspadai. Apalagi jika terdapat anak-anak di dalam rumah itu.

"Maka protokol itu juga harus kita terapkan. Bagaimana keluarga bisa memutus mata rantai Covid-19," ujar dia.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pernyataan Mendikbud Nadiem

FOTO: Mendikbud - DPR Evaluasi Belajar dari Rumah hingga Kesiapan Rekrutmen Guru Honorer
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020). Rapat membahas evaluasi program belajar dari rumah terkait subsidi kuota internet serta isu-isu kesiapan rekrutmen guru honorer tahun 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka bisa dimulai setelah vaksinasi Covid-19 pada guru selesai dilaksanakan.

"Kalau kita bisa menyelesaikan vaksinasi ini sampai dengan akhir bulan Juni, maka tahun ajaran berikutnya, pada Juli, bisa melakukan pembelajaran tatap muka," katanya pada acara peluncuran program vaksinasi guru di SMAN 70 Jakarta, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Esensi dari kebijakan ini, dan kenapa tenaga pendidik itu menjadi salah satu yang prioritas adalah, sudah cukup lama anak-anak kita tidak sekolah tatap muka," katanya.

Ia menekankan bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan selama penularan Covid-19 belum terkendali.

Mendikbud mengatakan, pemerintah berusaha melakukan tindakan cepat supaya pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan lagi karena pelaksanaan pembelajaran dari jarak jauh dalam jangka panjang bisa mempengaruhi perkembangan anak.

"Kita mengambil tindakan yang cepat dan gesit untuk bisa melaksanakan lagi sekolah tatap muka," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya