Disdik DKI: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Masuk Sekolah Hanya Sekali Seminggu

Nahdiana mengatakan, dalam uji coba pembelajaran tatap muka yang akan berlangsung pada Rabu 7 April 2021, hanya masuk sekali dalam seminggu.

oleh Ika Defianti diperbarui 06 Apr 2021, 19:03 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 19:03 WIB
FOTO: Persiapan Sekolah Jelang Pembelajaran Tatap Muka di DKI Jakarta
Petugas melakukan penyemprotan cairan disinfektan jelang dibukanya pembelajaran tatap muka di SMK PB Soedirman 2, Jakarta, Selasa (6/4/2021). Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di 5 madrasah, 1 PKBM, 42 SD, 13 SMP, 9 SMA, dan 30 SMK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan, dalam uji coba pembelajaran tatap muka yang akan berlangsung pada Rabu 7 April 2021, hanya masuk sekali dalam seminggu.

"Jumlah hari tatap muka terbatas adalah 1 hari dalam 1 minggu untuk 1 jenjang kelas," kata Nahdiana dalam keterangannya, Selasa (6/4/2021).

Selain itu, para peserta pembelajaran tatap muka juga dibatasi maksimal 50 persen dari jumlah keseluruhan satu kelas. Nantinya, pengaturan tempat duduk siswa juga berikan jarak 1,5 meter.

Adapun Nahdiana menuturkan, untuk durasi pembelajaran tatap muka juga terbatas.

"Durasi belajar yang terbatas antara 3 sampai 4 jam dalam satu hari," ungkap Nahdiana.

Hal ini, lanjut dia, sama dengan materi pelajarannya yang juga terbatas.

"Yaitu hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada pembelajaran tatap muka," kata Nahdiana.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hanya 85 Sekolah

Pemprov DKI berencana mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah secara terbatas mulai 7 April 2021. Dinas Pendidikan Jakarta menyebut akan ada 85 sekolah yang ikut uji coba tersebut.

Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, awalnya ada 100 sekolah yang akan ikut uji coba pembelajaran tatap muka. Namun, berdasarkan kriteria dan penilaian pihaknya yang lolos hanya 85 sekolah.

"Dari 100 itu sisanya 85 sekolah, piloting SD, SMP, SMA, SMK," kata Taga saat dihubungi, Selasa (6/4/2021).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya