Ayah Korban Penembakan Siswa di Beoga Papua: Kejahatan KKB Sama Seperti Teroris

Elminus Mom, ayah siswa SMA Negeri Ilaga Ali Mom, korban penembakan di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua menilai kejahatan KKB terhadap warga sipil merupakan aksi kejam.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 22 Apr 2021, 08:33 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 08:33 WIB
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Elminus Mom, ayah siswa SMA Negeri Ilaga Ali Mom, korban penembakan di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua menilai kejahatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap warga sipil merupakan aksi kejam. Kekejamannya sama dengan teroris karena tidak berperikemanusiaan sehingga harus diproses secara hukum maupun adat.

"Saya kecewa dan menyesal karena anak saya menjadi korban penembakan dan pembacokan KKB tanpa alasan. Maka saya minta kepada KKB dengan segera memberikan bukti foto atau video maupun laporan tertulis di mana ada anak saya jalan bersama keamanan. Serahkan kepada keluarga korban," Elminus Mom seperti dilansir Antara, Kamis (22/2/2021).

Menurut dia, keluarganya telah menunggu kedatangan KKB selama dua hari untuk meminta bukti-bukti anaknya adalah intel, sehingga layak dibunuh.

Namun, hingga dua hari kepergian anaknya, tidak ada satu pun KKB yang hadir di rumah duka untuk menjelaskan kepada keluarga dan orangtua Ali Mom.

"Saya sudah dua hari saya tunggu informasi atau jawaban juga belum ada. Berarti sekarang saya anggap KKB teroris. Karena bukan perjuangannya, mereka bunuh guru-guru, ibu-ibu, ya bakar gedung sekolah. Ini perjuangan sudah tidak suci tidak murni, ini teroris," ungkap Elminus Mom.

Dia bertekad akan menyuarakan kasus penembakan anaknya ini ke internasional. Dia menilai, KKB telah melanggar HAM dengan membunuh warga secara keji.

"Saya akan ke Timika lagi saya suarakan sampai ke internasional, ini ilegal, karena KKB telah melanggar HAM sama dengan teroris, karena mau berjuang untuk siapa? Untuk merdeka atau untuk korbankan masyarakat tidak berdosa," ujar Elminus Mom.

Sebagai orangtua, menurut Elminus Mom, dia sangat mengutuk perbuatan KKB karena sudah melakukan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

"Saya tidak terima perlakuan kejahatan kemanusiaan dilakukan KKB terhadap anaknya," ujar Elminus Mom.

 

Keamanan Berangsur Pulih

Sebelumnya, Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Al Qudusy mengakui, hingga saat ini situasi keamanan di Beoga Kabupaten Puncak telah beransur kondusif karena warga mulai beraktivitas kesehariannya.

"Aparat keamanan gabungan TNI-Polri hadir di tengah masyarakat dalam rangka memberikan kenyamanan dan untuk melindungi warga supaya bisa beraktivitas dengan normal," ujar Iqbal.

Kasus penembakan dan pembacokan dilakukan KKB terhadap siswa SMAN 1 Ilaga almarhum Ali Mom terjadi pukul 07.00 WIT, Kamis 15 April 2021, di wilayah distrik Beoga Kabupaten Puncak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya