Update Covid-19 per 9 Mei 2021: Positif 1.713.684, Sembuh 1.568.277, Meninggal 47.012

Satgas Covid-19 melaporkan 3.992 orang terkonfirmasi virus Corona atau Covid-19 pada Minggu (9/5/2021).

oleh Mevi Linawati diperbarui 09 Mei 2021, 17:10 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2021, 16:35 WIB
Mural Pencegahan COVID-19 Hiasi Kolong Jalan Tol Dalam Kota
Mahasiswa melukis mural bertemakan sosialisasi pencegahan Covid-19 di kolong jalan tol dalam kota, Kebun Nanas, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Kegiatan sekitar 90 tiang kolong tol sepanjang jalan MT Haryono ini difasilitasi Satgas Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Covid-19 melaporkan 3.992 orang terkonfirmasi virus Corona atau Covid-19 pada Minggu (9/5/2021). Dengan demikian, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air menjadi 1.713.684 orang.

Kemudian, 4.360 orang dilaporkan sembuh dari Covid-19. Sehingga, ada 1.568.277 orang yang dinyatakan sembuh dari virus Corona.

Sementara itu, 170 orang dilaporkan meninggal dunia karena Covid-19. Sehingga jumlah kasus meninggal di Indonesia menjadi 47.012 orang.

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Sabtu 8 Mei 2021, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Minggu 9 Mei 2021 pada jam yang sama.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menkes Sebut Biaya Kesehatan Covid-19 Akan Makin Mahal Tanpa Vaksinasi

Mural Pencegahan COVID-19 Hiasi Kolong Jalan Tol Dalam Kota
Mahasiswa melukis mural bertemakan sosialisasi pencegahan Covid-19 di kolong jalan tol dalam kota, Kebun Nanas, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Kegiatan membuat mural ini dalam rangka mengkampanyekan pola hidup sehat 3m. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pihaknya terus berupaya menanggulangi pandemi Covid-19. Dukungan berbagai upaya promotif atau peningkatan pencegahan awal pun digalakkan, salah satunya lewat pemerataan vaksinasi.

"Dari angka di bawah Rp 1 juta hingga ratusan juta (biayanya) menunjukan bahwa kalau fokusnya banyak di sisi kuratif (penyembuhan), terlambat atau kurang agresif di sisi promotif, akan terjadi lonjakan biaya sampai ratusan kali," tutur Budi dalam Webinar Pekan Imunisasi Dunia yang diselenggarakan KPCPEN, Sabtu (8/5/2021).

Budi menyebut, gerakan masyarakat yang masuk kategori pencegahan seperti kebiasaan hidup sehat dinilai akan mampu menekan biaya kesehatan di sektor kuratif.

"Itulah alasannya sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kami sudah menyusun perbaikan rencana strategis kesehatan, sekaligus memutuskan bahwa mulai tahun 2022 Indonesia akan melakukan vaksinasi untuk 14 antigen secara nasional, sebagai upaya promotif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menekan biaya kuratif yang tidak terkontrol," jelas Budi.

Humas Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi menyambut baik revisi rencana strategis kesehatan terkait program vaksinasi 14 antigen.

"Banyak penyakit yang mengancam anak dunia, termasuk Indonesia. Imunisasi ini akan menekan 2 juta angka kematian, dan pada masa pandemi ini karena cakupan imunisasi yang berkurang, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)," ujar Hartono. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya