Polda Papua Bantah Kabar Kapolda Diserang di Rumah Wagub Klemen Tinal

Ahmad Mustofa Kamal membantah kabar bahwa Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri diserang saat berada di rumah duka Wagub Klemen Tinal.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Mei 2021, 08:04 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2021, 07:24 WIB
Wagub Papua, Klemen Tinal
Wagub Papua, Klemen Tinal dalam pemimpin peningkatan status menjadi tanggap darurat COVID-19 di Papua. Peningkatan ini dilakukan karena corona COVID-19 terus meningkat di tanah Papua. (Liputan6.com/Makawaru/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal membantah kabar bahwa Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri diserang saat berada di rumah duka Wagub Klemen Tinal yang meninggal pada Jumat 21 Mei 2021.

"Tarada (tidak ada penyerangan)," kata Ahmad saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (23/5/2021).

Dia mengakui bahwa ada pelemparan batu dan sejumlah benda di rumah duka Wagub Papua, Klemen Tinal saat Sabtu 24 Mei 2021 malam. Namun, itu merupakan bagian dari tarian adat.

"Itu tarian Waeta sesuai adat mereka sambil menari dan melempari kaca dengan batang-batang dan batu. Kapolda dan tamu yang lain berada di sekitar TKP. Itu kepercayaan mereka. Tidak lama kemudian tenang seperti situasi berduka," ungkap Ahmad.

Dia mengungkapkan, massa yang datang dan menjemput jenazah dari bandara menuju rumah duka Wagub Klemen Tinal banyak sekali. Bahkan Kapolda ikut menjemput.

Menurut Ahmad, bagi yang tak tahu adat di Papua saat meninggal pasti akan merasa kaget.

"Sangat baik dan tidak apa-apa. Karena beliau jemput almarhum dari Bandara Sentani hingga Rumdin Wagub. Maaf bagi yang tidak tahu tentang adat di Papua ya tersentak (kaget). Sama dengan daerah lain pada saat keluarganya meninggal, ada yang pecah piring dan barang lainnya," kata Ahmad.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mendagri Ucap Belasungkawa

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyampaikan duka cita atas wafatnya Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal pada Jumat (21/5/2021) di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kita dari Kemendagri, Pemerintah Pusat turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga beliau istirahat dengan tenang," kata Tito dalam keterangannya.

Tito mengenang almarhum sebagai sosok putra terbaik Papua yang dikenalnya sejak tahun 2012 saat dirinya bertugas sebagai Kapolda Papua.

"Beliau saat itu juga running dengan Bapak Lukas Enembe sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua," kata dia.

Tito juga memastikan, pemerintahan di Provinsi Papua tetap berjalan meski tengah berduka atas berpulangnya Wakil Gubernur. "Kita Kemendagri akan tetap mengawal agar pemerintahan tetap berjalan," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya