Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyampaikan, tes wawasan kebangsaan (TWK) menjadi indikator kecintaan pegawai terhadap Indonesia, sebelum diangkat menjadi ASN. Pemecatan 51 pegawai yang tidak lolos TWK menjadi bagian dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
"Kami sangat memahami bahwa pegawai KPK harus berkualitas, karena itu KPK harus berusaha membangun SDM tidak hanya aspek kemampuan, tapi juga aspek kecintaan pada Tanah Air, bela negara, dan kesetiaan pada Pancasila, UU, NKRI dan pemerintah yang sah, dan bebas dari radikalisme dan organisasi terlarang," tutur Alex di Gedung Badan Kepegawaian Negara (BKN), Cililitan, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021).
Alex menyampaikan, upaya pembentukan SDM yang berkualitas juga dilakukan usai hasil penilaian TWK keluar. Yakni dengan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membina 24 pegawai lainnya yang tidak lolos TWK, namun masih ada kesempatan menjadi ASN.
Advertisement
"KPK bekerja sama dengan LAN RI dan dengan pihak yang memiliki kompetensi dan wawasan kebangsaan yang 24 pegawai tadi, KPK akan kerja sama dengan pihak lain, karena KPK tidak punya kompetensi untuk membentuk SDM dan wawasan kebangsaan terhadap cinta Tanah Air itu," jelas dia.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sudah Merah
Adapun hasil rapat tadi memutuskan bahwa dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK, 24 orang di antaranya masih dimungkinkan menjadi ASN. Itu pun dengan syarat berkenan mengikuti pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara.
"Sedangkan yang 51 orang, kembali lagi dari asesor, itu sudah warnanya sudah merah dan tidak dimungkinkan dilakukan pembinaan," Alex menandaskan.
Â
Advertisement